Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota King Daud, Republik Rakyat Tiongkok, Wang Guang Zheng mengapresiasi program Pemerintah Kota Denpasar dalam pelestarian budaya Bali.

"Kami bangga dan mengapresiasi terhadap upaya pelestarian budaya Bali yang dilakukan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra," katanya saat tatap muka Pemkot Denpasar yang diterima Sekda Anak Agung Rai Iswara di Denpasar, Kamis.

Wali Kota Wang Guang Zheng didampingi lima orang stafnya mengaku kedatangannya ke Denpasar ingin menjajaki kerja sama di bidang pariwisata.

Menurut dia, karena kebudayaan di King Daud ada kemiripan dengan budaya Tiongkok dengan Bali, khususnya Kota Denpasar.

"Kami berharap program pelestarian budaya tersebut nantinya dapat ditiru dalam memperkuat dan melestarikan budaya yang telah ada di Kota King Daud," ucapnya.

Wang Guang Zheng lebih lanjut mengatakan, kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Kota Denpasar terus meningkat dari tahun ke tahun. Terlebih pelayanan penerbangan semakin mudah. Karena itu kerja sama di bidang pariwisata akan saling menguntungkan ke depannya.

"Kami yakin kerja sama sektor pariwisata akan saling menguntungkan. Warga Tiongkok yang berlibur ke luar negeri semakin meningkat. Apalagi nantinya ada kerja sama antarkedua pemkot tersebut," ujarnya.

Sekda Kota Denpasar, Rai Iswara menyambut baik kunjungan dari Wali Kota King Daud, karena pihaknya juga memiliki program promosi pariwisata, khususnya wisata perkotaan.

Ia mengatakan, pelestarian budaya di Kota Denpasar dilaksanakan secara berkesinambungan serta tidak terlepas dari program Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra dengan berbagai kegiatan festival hingga kegiatan kebudayaan dilingkungan masyarakat.

Seperti kegiatan "Denpasar Festival" sebagi ajang tahunan dengan menampilkan puncak kreativitas masyarakat Kota Denpasar mulai dari kegiatan budaya, kerajinan tangan, tenun ikat endek, hingga berbagai kegiatan kreatif ditampilkan dalam kegiatan tersebut.

Menurut Rai Iswara masyarakat Bali khususnya Kota Denpasar dari zaman dahulu telah terjadi akulturasi budaya dengan orang China. Hal itu dibuktikan keberadaan gaya seni ukiran dan uang kepeng yang masih dilestarikan serta dipergunakan masyarakat sampai saat ini dalam kegiatan ritual keagamaan.

"Jalinan akulturasi budaya antara masyarakat Bali dan China sejak dahulu dan bisa dilestarikan sampai saat ini. Kita bisa lihat dalam tradisi gaya ukiran maupun dalam ritual keagamaan menggunakan uang kepeng," katanya.(I020)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015