Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, mendukung kegiatan penanaman pohon penghijauan yang dilakukan Perhimpunan Indonesia Tionghoa untuk melestarikan lingkungan hidup.

"Pemerintah Kabupaten Gianyar mewajibkan semua desa pakraman (adat) untuk melakukan penanaman pohon penghijauan. Karena itu bila ada organisasi atau lembaga yang ingin melakukan penghijauan pasti kami dukung, seperti yang dilakukan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali," kata Bendesa (Ketua) Adat Ketewel, Wayan Loci di Gianyar, Kamis.

Ia mengatakan langkah yang dilakukan Perhimpunan INTI dengan melakukan ribuan pohon di wilayah desa adat tersebut adalah langkah positif yang harus ditiru masyarakat dan lembaga lain.

"Apa yang kita perbuat hari ini (menanam pohon) adalah kewajiban mulia dan patut ditiru generasi muda agar kelak alam ini tetap lestari dan terindar dari pemanasan bumi," ucapnya.

Dikatakan, masyarakat Bali yang memiliki filosofi "Tri Hita Karana" yakni keharmonisan dan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia serta manusia dengan lingkungan menjadi pedoman dalam kehidupan itu.

Loci mengatakan pohon perindang yang ditanam tersebut, terutama pohon nangka adalah pohon yang dilestarikan dan menjadi ikon oleh warga Desa Ketewel.

Ia menjelaskan pohon nangka yang dikenal dengan nama lain ketewel itu, bagi masyarakat Desa Ketewel memiliki kisah asal mula adanya desa setempat.

"Masyarakat Ketewel sangat dekat dengan pohon nangka itu, sebab fungsinya bagi warga cukup banyak. Semuanya bisa dimanfaatkan mulai dari buah hingga batangnya untuk membangun rumah atau tempat ibadah (pura)," katanya.

Koordinator Program Penghijauan Pengurus Daerah Perhimpunan INTI Bali Sutikno Gunawan mengatakan pohon yang ditanam di Desa Ketewel mencapai 2000 pohon, antara lain majegau, nagasari dan pohon nangka.

"Penanaman pohon tahun ini juga dilakukan di kawasan Taman Makam Pahlawan Margarana, Kabupaten Tabanan. Kegiatan ini serangkaian Tahun Baru Imlek 2566," katanya.

Ketua PD Perhimpuan INTI Bali Sudiarta Indrajaya menambahkan, penanaman pohon penghijauan tersebut dalam upaya menjaga lingkungan agar tetap lestari.

"Memang saat ini belum nampak hasilnya, namun berkat penanaman pohon itu akan hasilnya dinikmati oleh generasi penerus kita. Kami hanya memberi motivasi agar para generasi muda lebih peduli dengan lingkungan," katanya.

Sudiarta Indrajaya lebih lanjut mengatakan kepedulian lingkungan tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah atau organisasi sosial, tetapi kepedulian tersebut merupakan tanggung jawab semua warga negara.

"Kalau hanya pemerintah saja peduli menanam pohon untuk kelestarian, maka harapan itu akan sia-sia saja. Sebab peran serta masyarakat adalah lebih utama," katanya.(I020)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015