Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta Asosiasi Peternak Sapi Bali (APSA) turut melestarikan keberadaan hewan penghasil susu itu sehingga bisa membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Nantinya pembentukan APSA harus dilengkapi kepengurusan sampai tingkat desa sehingga dapat memfasilitasi para peternak khususnya peternak sapi Bali," kata Sudikerta saat menerima audiensi dari Ketua Asosiasi Peternak Sapi Bali (APSA) Ketut Mupu, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, tujuan pembentukan hingga tingkat bawah ini sendiri didasari atas jumlah peternak sapi yang terbanyak berasal dari desa.

Di sisi lain, sebagai upaya lebih menyejahterakan petani dan peternak, Pemprov Bali sudah menggulirkan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) bagi para petani dan peternak sejak 2009.

Sudikerta mengharapkan peternak tidak hanya fokus dari hasil ternak saja akan tetapi juga pada pengolahan limbah hasil peternakan yang harus dioptimalkan sehingga dapat diolah dalam bentuk pupuk organik atau kompos untuk menggantikan pupuk kimia yang digunakan selama ini oleh petani.

Sudikerta juga meminta kepada APSA Bali untuk melestarikan peternakan sapi Bali sehingga keberadaan sapi Bali tetap lestari.

"Kedepannya Bali tidak mengirim sapi yang masih hidup ke luar Bali, akan tetapi Bali bisa mengolah dagingnya langsung sehingga nilai ekonomis lebih tinggi dan lapangan kerja juga tersedia," katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Peternak Sapi (APSA) Provinsi Bali, Ketut Mupu mengemukakan terbentuknya organisasi ini merupakan hasil dari workshop yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Bali pada November 2013 dan pada Desember 2014.

Dari pertemuan itu menetapkan pengurus yang berjumlah 27 orang dan merupakan perwakilan kabupaten/kota se-Bali.

Untuk pengurus dilantik dan dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pertenakan Provinsi Bali pada 24 April 2014 yang disaksikan oleh Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015