Denpasar (Antara Bali) - Investor asal Jerman di bawah bendera Gerry Weber Sportpark menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk membangun stadion olahraga bertaraf internasional di Pulau Dewata.
"Pemprov Bali memang berencana membangun sebuah stadion olahraga bertaraf internasional di atas lahan milik pemprov yang berlokasi di Pecatu, Kabupaten Badung," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, saat menerima kunjungan pihak Gerry Weber Sportpark, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur penunjang olahraga memang menjadi salah satu prioritas pembangunan dalam Bali Mandara Jilid II.
"Hal ini sejalan dengan upaya Bali mengembangkan potensi wisata olahraga. Jika hal ini dapat segera diwujudkan, kami yakin akan banyak kejuaraan olahraga internasional yang digelar di daerah kita," ujarnya.
Pemprov Bali, ucap dia, terbuka membangun kerja sama dengan pihak investor sepanjang tidak berbenturan dengan ketentuan yang berlaku.
Di sisi lain, Sudikerta mengemukakan beberapa pola pemanfaatan aset yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 dan sejumlah aturan lainnya.
Pemanfaatan aset oleh pihak ketiga dapat dilakukan dengan sistem sewa, bangun guna serah dan kerja sama pemanfaatan.
Terkait dengan peluang kerja sama yang paling memungkinkan untuk dijajaki dalam pemanfaatan aset di kawasan Pecatu, Wagub menyarankan pihak investor melakukan koordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait antara lain Biro Aset, Perizinan dan Penanaman Modal serta Bappeda.
"Pada prinsipnya kami menyambut positif tawaran kerja sama ini, sepanjang mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku," ucapnya.
Selain itu, Sudikerta berharap agar investasi yang dilakukan tidak semata berorientasi profit atau keuntungan.
"Jika kerja sama ini nantinya terwujud, pihak investor kami harapkan memberi porsi bagi pemerintah daerah untuk memanfaatkan sarana olah raga, misalnya untuk pelaksanaan Pekan Olah Raga Daerah (PORDA).
Sementara itu, Thorsten Liebich selaku Management Director Gerry Weber memaparkan bahwa perusahannya bergerak di bidang pembangunan sarana olah raga. Salah satunya Gerry Weber Sportpark yang merupakan multi sport stadium cukup bergengsi di Jerman.
Beberapa kali, GWS menjadi tempat pelaksanaan kejuaraan tenis dunia. Selain bergerak di bidang pengembangan sarana olahraga, Gerry Weber juga punya beberapa hotel berbintang dengan jaringan internasional.
Bermodalkan jaringan usaha yang telah dibangun sejak 23 tahun lalu, pihaknya tertarik untuk menjajaki kerja sama dengan Bali dalam pembangunan Multi Sport Stadium.
Hal senada diungkapkan President Direktur PT Unimas Argadjendra Sentot selaku partner Gerry Weber di Indonesia.
Dia meyakinkan, selain mengelola stadion olahraga dan hotel berkelas dunia, Gerry Weber juga punya lisensi untuk melaksanakan kejuaraan olahraga dunia seperti basket, tinju, golf dan lainnya.
Menurut dia, ini baru merupakan penjajakan awal dan pihaknya masih harus turun ke lapangan untuk melihat secara langsung lokasi lahan. Untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut, dia akan melakukan koordinasi lebih intensif dengan SKPD terkait. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pemprov Bali memang berencana membangun sebuah stadion olahraga bertaraf internasional di atas lahan milik pemprov yang berlokasi di Pecatu, Kabupaten Badung," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, saat menerima kunjungan pihak Gerry Weber Sportpark, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur penunjang olahraga memang menjadi salah satu prioritas pembangunan dalam Bali Mandara Jilid II.
"Hal ini sejalan dengan upaya Bali mengembangkan potensi wisata olahraga. Jika hal ini dapat segera diwujudkan, kami yakin akan banyak kejuaraan olahraga internasional yang digelar di daerah kita," ujarnya.
Pemprov Bali, ucap dia, terbuka membangun kerja sama dengan pihak investor sepanjang tidak berbenturan dengan ketentuan yang berlaku.
Di sisi lain, Sudikerta mengemukakan beberapa pola pemanfaatan aset yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 dan sejumlah aturan lainnya.
Pemanfaatan aset oleh pihak ketiga dapat dilakukan dengan sistem sewa, bangun guna serah dan kerja sama pemanfaatan.
Terkait dengan peluang kerja sama yang paling memungkinkan untuk dijajaki dalam pemanfaatan aset di kawasan Pecatu, Wagub menyarankan pihak investor melakukan koordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait antara lain Biro Aset, Perizinan dan Penanaman Modal serta Bappeda.
"Pada prinsipnya kami menyambut positif tawaran kerja sama ini, sepanjang mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku," ucapnya.
Selain itu, Sudikerta berharap agar investasi yang dilakukan tidak semata berorientasi profit atau keuntungan.
"Jika kerja sama ini nantinya terwujud, pihak investor kami harapkan memberi porsi bagi pemerintah daerah untuk memanfaatkan sarana olah raga, misalnya untuk pelaksanaan Pekan Olah Raga Daerah (PORDA).
Sementara itu, Thorsten Liebich selaku Management Director Gerry Weber memaparkan bahwa perusahannya bergerak di bidang pembangunan sarana olah raga. Salah satunya Gerry Weber Sportpark yang merupakan multi sport stadium cukup bergengsi di Jerman.
Beberapa kali, GWS menjadi tempat pelaksanaan kejuaraan tenis dunia. Selain bergerak di bidang pengembangan sarana olahraga, Gerry Weber juga punya beberapa hotel berbintang dengan jaringan internasional.
Bermodalkan jaringan usaha yang telah dibangun sejak 23 tahun lalu, pihaknya tertarik untuk menjajaki kerja sama dengan Bali dalam pembangunan Multi Sport Stadium.
Hal senada diungkapkan President Direktur PT Unimas Argadjendra Sentot selaku partner Gerry Weber di Indonesia.
Dia meyakinkan, selain mengelola stadion olahraga dan hotel berkelas dunia, Gerry Weber juga punya lisensi untuk melaksanakan kejuaraan olahraga dunia seperti basket, tinju, golf dan lainnya.
Menurut dia, ini baru merupakan penjajakan awal dan pihaknya masih harus turun ke lapangan untuk melihat secara langsung lokasi lahan. Untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut, dia akan melakukan koordinasi lebih intensif dengan SKPD terkait. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015