Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar memasuki rencana strategis (Rentra) ketiga 2015-2019 bersamaan dengan diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN community) 2015.

"Era baru itu menjadi sebuah peluang sekaligus tantangan bagi seluruh masyarakat, termasuk lembaga-lembaga pendidikan tinggi," kata Rektor ISI Denpasar Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar M.Hum di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, kondisi demikian akan berhadapan dengan berbagai institusi pendidikan tinggi di seluruh negara ASEAN menyangkut persaingan kualitas.

Untuk itu ISI Denpasar dalam Rentra yang baru telah mengkemas berbagai program unggulan yang bertajuk "Menuju kualitas dan daya saing" yang didasari atas evaluasi diri, mencermati peta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Arya Sugiartha menambahkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan mutu proses belajar mengajar, pemutahiran kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Hal lain yang tidak kalah penting meningkatkan standar mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu setiap dosen wajib mengajukan sedikitnya satu profosal setiap tahunnya.

Tenaga-tenaga peneliti dan pengabdi juga akan ditingkatkan kompetensinya melalui pendampingan, pelatihan dan workshop. Pendanaan dan pengelolaan penelitian menjadi hal yang sangat penting untuk ditingkatkan. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015