Jakarta (Antara Bali) - Sekitar lima ratus orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan unjuk rasa di halaman depan gedung KPK Jakarta menuntut pelimpahan kasus Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Budi Gunawan dan meminta pimpinan KPK terbuka mengenai strategi pemberantasan korupsi.

"Saudara-saudara, pertama dalam kondisi apapun upaya pemberantasan korupsi harus tetap berjalan, kedua jika ada satu juta pemberantas korupsi pastikan kita adalah salah satunya, jika ada 1.000 pemberantas korupsi, kita adalah salah satunya, jika kita adalah 100 pemberantas korupsi pastikan kita adalah salah satunya. Jika kita adalah 10 pemberantas korupsi pastikan kita adalah salah satunya, jika hanya ada 1 pemberantas korupsi itu adalah kita kawan-kawan," kata Ketua Wadah Pegawai Faisal berorasi.

Di tengah kerumunan para pegawai yang mengenakan kemeja hitam maupun warna gelap tersebut, hadir juga pelaksana tugas (plt) Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji. Sedangkan pejabat struktural yang hadir terlihat Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono.

"Kawan-kawan pegawai KPK, kepada plt. pimpinan kami sampaikan 3 sikap pegawai pertama, menolak putusan Pimpinan KPK yang melimpahkan kasus BG ke kejaksaan. Kedua, meminta Pimpinan KPK mengajukan upaya hukum PK (Peninjauan Kembali) atas putusan praperadilan kasus BG. Ketiga, meminta pimpinan menjelaskan secara terbuka strategi pemberantasan," tegas Faisal.

Sedangkan Nanang Farid Syam Ketua Wadah Pegawai 2012-2014 meminta agar pegawai tidak takut dalam upaya pemberantasan korupsi. Ia meminta agar para pegawai juga melunasi utang dari para pembayar pajak dalam bekerja.

Seorang penyelidik KPK menyatakan bahwa mereka siap mati untuk memberantas korupsi. Seusai mendengar orasi, para pegawai membuat pernyataan di kain putih panjang. Ruki pun ikut membubuhkan pernyataan dan tanda tangan di kain tersebut. (WDY)

Pewarta: Oleh Desca Lidya Natalia

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015