Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Made Gunaja mengatakan hampir setengah dari jumlah petani rumput laut yang terdapat di Kabupaten Badung telah beralih profesi menggeluti sektor pariwisata.

"Para pembudidaya rumput laut di Kabupaten Badung selama ini mayoritas berada di Pantai Geger dan Pantai Pandawa. Di sana jumlah pembudidaya sekitar 200 orang, tetapi hampir setengahnya telah beralih ke sektor pariwisata," katanya, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, pembudidaya rumput laut yang terletak di selatan Pulau Bali itu lebih meminati menjadi pemandu wisata dan membangun kios-kios makanan. "Kami tidak bisa melarang juga, sepanjang mereka mendapatkan hasil yang lebih baik, meskipun ada kekhawatiran juga dari sisi jumlah petani yang menjadi menurun terus," ujarnya.

Ia menambahkan, jika dilihat hasil produksi rumput laut di Kabupaten Badung antara tahun 2013 dan 2014 memang terjadi penurunan yang cukup signifikan yakni lebih dari 99 persen. Jika pada 2013 itu produksinya mencapai 43.986 ton, sedangkan pada 2014 hanya 156 ton.

Selain pembudidayanya yang beralih profesi, ucap dia, lahan pun difungsikan menjadi kawasan pariwisata.

Terhadap kondisi tersebut, pihaknya hanya bisa sebatas mengimbau supaya tidak meninggalkan profesi sebagai petani rumput laut. "Kalau memang yang ada peluang untuk melakukan kegiatan budidaya ya berbudidaya, kalau memang seperti sekarang musim hujannya tinggi tentu menyebabkan produksinya tidak bagus, sehingga bolehlah memilih sektor pariwisata," katanya.

Di sisi lain, Gunaja mengemukakan, dari sisi pendapatan sejauh ini mereka juga menyatakan tidak ada keluhan. Meskipun produksi rumput laut menurun akibat curah hujan yang tinggi, mereka bisa berkompensasi bergerak di sektor pariwisata.

"Sedangkan hasil produksi rumput laut para pembudidaya selanjutnya dikirimkan ke Surabaya, untuk kemudian dikirim ke negara-negara tujuan ekspor," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015