Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 50 dokar yang merupakan sarana angkutan tradisional mengikuti kompetisi Dokar Hias Kreatif untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-227 Kota Denpasar, di parkir timur Lapangan Puputan Badung, Bali, Minggu.
Pada kompetisi tersebut para kusir menghias dokarnya dengan dekorasi berbahan kain, kertas, dan janur dengan desain kreatif sebagai upaya pelestarian sarana angkutan tradisional di Kota Denpasar. Kepala Dinas Perhubungan Denpasar Gede Astika mengatakan kegiatan tersebut sebagai wujud pelestarian budaya, khususnya alat angkut tradisional yang saat jumlahnya mulai menyusut seiring kemajuan zaman.
"Ini sebagai bentuk dan upaya pelestarian sarana angkutan tradisional yang sangat ngetren di era 1970-1980-an di Kota Denpasar," katanya.
Astika mengatakan keberadaan dokar sebagai sarana angkutan di Kota Denpasar yang telah ada sejak dahulu serta eksis hingga saat ini sebagai ciri khas Kota Denpasar. Ia berharap melalui kompetisi Dokar Hias Kreatif tersebut dapat menarik perhatian wisatawan berkunjung ke Kota Denpasar dan naik untuk keliling berwisata kota.
Dikatakan melalui kompetisi ini diharapkan dapat diikuti dengan peningkatan pelayanan para kusir dokar kepada para penumpang serta meningkatkan kompetisi diri untuk disiplin dalam berlalu lintas yang memperioritaskan kenyamanan, keamanan serta keselamatan penumpang dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Penilaian kompetisi Dokar Hias Kreatif meliputi kelaikan dokar, kesehatan kuda, sapta pesona, kelestarian dan kebersihan dokar. Dari ajang kompetisi tersebut ditetapkan dokar kreatif I hingga kreatif VI dengan memperebutkaan total hadiah uang tunai sebesar Rp18 juta lebih. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Pada kompetisi tersebut para kusir menghias dokarnya dengan dekorasi berbahan kain, kertas, dan janur dengan desain kreatif sebagai upaya pelestarian sarana angkutan tradisional di Kota Denpasar. Kepala Dinas Perhubungan Denpasar Gede Astika mengatakan kegiatan tersebut sebagai wujud pelestarian budaya, khususnya alat angkut tradisional yang saat jumlahnya mulai menyusut seiring kemajuan zaman.
"Ini sebagai bentuk dan upaya pelestarian sarana angkutan tradisional yang sangat ngetren di era 1970-1980-an di Kota Denpasar," katanya.
Astika mengatakan keberadaan dokar sebagai sarana angkutan di Kota Denpasar yang telah ada sejak dahulu serta eksis hingga saat ini sebagai ciri khas Kota Denpasar. Ia berharap melalui kompetisi Dokar Hias Kreatif tersebut dapat menarik perhatian wisatawan berkunjung ke Kota Denpasar dan naik untuk keliling berwisata kota.
Dikatakan melalui kompetisi ini diharapkan dapat diikuti dengan peningkatan pelayanan para kusir dokar kepada para penumpang serta meningkatkan kompetisi diri untuk disiplin dalam berlalu lintas yang memperioritaskan kenyamanan, keamanan serta keselamatan penumpang dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Penilaian kompetisi Dokar Hias Kreatif meliputi kelaikan dokar, kesehatan kuda, sapta pesona, kelestarian dan kebersihan dokar. Dari ajang kompetisi tersebut ditetapkan dokar kreatif I hingga kreatif VI dengan memperebutkaan total hadiah uang tunai sebesar Rp18 juta lebih. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015