Denpasar (Antara Bali) - Beberapa pedagang jas hujan di Denpasar, Bali, mengatakan, omzet penjualan mereka meningkat hingga 50 persen dari hari biasa karena di wilayah itu akhir-akhir ini seringkali diguyur hujan.

"Biasanya sehari hanya mampu menjual 20 setel saja, saat ini karena sering hujan, bisa menjual sampai 30 setel jas hujan," ujar Denny Nurdin, pemilik toko Dian, di Denpasar, Minggu.

Para pembeli yang datang ke toko itu, kata Denny, tidak hanya warga Denpasar saja, tetapi juga warga di luar Kota Denpasar, seperti Gianyar dan Klungkung.

"Banyak juga pembeli yang datang dari luar Denpasar, karena mengetahui harga kami yang lebih murah dibandingkan dengan toko-toko lainnya. Selain itu, kualitasnya pun terjamin," katanya.

Denny mengatakan, jenis jas hujan yang paling digemari adalah jenis jas hujan yang berbentuk seperti ponco. Harganya berkisar antara Rp15.000 sampai Rp60.000.

"Harga Rp15.000 adalah jas hujan yang kualitasnya agak rendah dengan bahan yang tipis, sedangkan yang Rp60.000 adalah jas hujan yang kualitasnya terbaik dengan bahan yang tebal," ujarnya.   

Ia menambahkan, tidak hanya saat musim hujan saja penjualan jas hujan meningkat, namun saat musim mudik lalu, penjualan jas hujan pun mengalami peningkatan.

"Para pemudik membeli jas hujan sebagai persiapan jika saat di jalan hujan turun," ujarnya menjelaskan.

Di sisi lain, Denny mengatakan, jenis jas hujan yang dijual di tokonya lengkap dengan berbagai model dari yang lama sampai terbaru, seperti jas hujan berbentuk rok dan berkepala dua.

Selain itu, lanjut Denny, dirinya juga menjadi penyedia jas hujan ke berbagai negara di Eropa, Asia dan Amerika Latin, serta penyedia payung dan jas hujan bagi hotel-hotel dan perusahaan yang ada di Bali ini.

"Bahkan saya pernah menyuplai jas hujan saat penyelenggaraan piala dunia lalu melalui pelanggan setia dari negara-negara di Eropa seperti Inggris dan Prancis," katanya bangga.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010