Bojonegoro (Antara Bali) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mengalokasikan anggaran dalam menghadapi berbagai bencana di Tanah Air
selama 2015 sebesar Rp2,5 triliun, naik dibandingkan anggaran bencana
tahun lalu yang hanya Rp1,2 triliun.
"Meningkatnya alokasi anggaran menghadapi bencana, karena adanya perkiraan peningkatan kejadian bencana selama 2015 dibandingkan tahun lalu," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Bojonegoro, Jatim, Sabtu.
Ia memberikan gambaran curah hujan yang terjadi di Tanah Air, semuanya berpotensi menimbulkan banjir, karena adanya perubahan iklim. Curah hujan yang biasanya turun selama satu bulan, bisa turun dalam waktu satu hari.
Ia mencontohkan, kejadian banjir di Jakarta, dengan curah hujan 351 mm, hanya turun dalam waktu tiga jam.
"Padahal tidak ada kiriman air dari Bogor, ya karena curah hujannya tinggi jelas menimbulkan genangan banjir," ucapnya, menegaskan.
Oleh karena itu, menurut dia, harus ada strategi baru dalam menghadapi bencana banjir, sebab air hujan yang turun tetap harus bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan di musim kemarau. Ia juga menyebutkan kejadian bencana di Tanah Air saat ini tidak hanya banjir, namun juga kekeringan yang saat ini melanda Palembang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Meningkatnya alokasi anggaran menghadapi bencana, karena adanya perkiraan peningkatan kejadian bencana selama 2015 dibandingkan tahun lalu," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Bojonegoro, Jatim, Sabtu.
Ia memberikan gambaran curah hujan yang terjadi di Tanah Air, semuanya berpotensi menimbulkan banjir, karena adanya perubahan iklim. Curah hujan yang biasanya turun selama satu bulan, bisa turun dalam waktu satu hari.
Ia mencontohkan, kejadian banjir di Jakarta, dengan curah hujan 351 mm, hanya turun dalam waktu tiga jam.
"Padahal tidak ada kiriman air dari Bogor, ya karena curah hujannya tinggi jelas menimbulkan genangan banjir," ucapnya, menegaskan.
Oleh karena itu, menurut dia, harus ada strategi baru dalam menghadapi bencana banjir, sebab air hujan yang turun tetap harus bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan di musim kemarau. Ia juga menyebutkan kejadian bencana di Tanah Air saat ini tidak hanya banjir, namun juga kekeringan yang saat ini melanda Palembang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015