Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi I DPRD Bali Gusti Putu Widjera mengharapkan kepada Dinas Kabupaten Karangasem untuk melakukan pemantauan terhadap beberapa warga Bebandem yang digigit anjing, karena masyarakat setempat khawatir terjangkit penyakit rabies.
"Saya berharap Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan Pemerintah Karangasem untuk memantau kesehatan warga yang digigit anjing tersebut," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan pemerintah sudah gencar melakukan vaksinasi terhadap satwa anjing di Bali, tetapi tidak menutup kemungkinan ada anjing liar yang belum mendapatkan vaksinasi anti-rabies.
"Kita tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gigitan anjing rabies. Karena itu saya berharap jika warga digigit anjing agar segera ke puskesmas atau mendatangi dokter terdekat," ujar politikus asal Desa Buyan, Kabupaten Karangasem ini.
Dikatakan, di desa masih banyak anjing liar yang kemungkinan belum mendapatkan vaksinasi secara maksimal. Karena itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat bila menemukan satwa anjing yang diindikasi rabies agar melakukan tindakan eliminasi.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat sebanyak 18.507 kasus hewan penular rabies (HPR) sejak Januari hingga Mei 2014 yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Kasus gigitan anjing pada manusia sepanjang tahun 2014 mencapai angka 18.507 kasus yang tersebar di seluruh rumah sakit kabupaten dan kota di Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya berharap Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan Pemerintah Karangasem untuk memantau kesehatan warga yang digigit anjing tersebut," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan pemerintah sudah gencar melakukan vaksinasi terhadap satwa anjing di Bali, tetapi tidak menutup kemungkinan ada anjing liar yang belum mendapatkan vaksinasi anti-rabies.
"Kita tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gigitan anjing rabies. Karena itu saya berharap jika warga digigit anjing agar segera ke puskesmas atau mendatangi dokter terdekat," ujar politikus asal Desa Buyan, Kabupaten Karangasem ini.
Dikatakan, di desa masih banyak anjing liar yang kemungkinan belum mendapatkan vaksinasi secara maksimal. Karena itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat bila menemukan satwa anjing yang diindikasi rabies agar melakukan tindakan eliminasi.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat sebanyak 18.507 kasus hewan penular rabies (HPR) sejak Januari hingga Mei 2014 yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Kasus gigitan anjing pada manusia sepanjang tahun 2014 mencapai angka 18.507 kasus yang tersebar di seluruh rumah sakit kabupaten dan kota di Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015