Denpasar (Antara Bali) - Penetrasi budaya pop India di Indonesia akhir-akhir ini terasa sebagai gejala umum, sebagai akibat maraknya tayangan film Bollywood yang diputar di televisi.

"Ini mengingatkan masa-masa tahun 1970-an dan 80-an, di mana film-film India sangat digemari masyarakat luas, termasuk di nusantara," kata Ketua Udayana Science Club, Vanesa Martida yang juga koordinator pemutaran film bertajuk "Indian Film Festival" di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, fenomena tersebut tidak terhindarkan karena bagian dari globalisasi, di mana kemajuan teknologi mempermudah tingkat mobilitas ide dan gagasan untuk menyebar ke segenap penjuru.

Sebagaimana fenomena budaya pop Korea, kehadiran budaya pop India harus dikritisi sekaligus disikapi dengan kreatif, sehingga akan turut mendorong terciptanya atmosfer pergaulan kreatif lintas bangsa, di mana seniman-seniman Indonesia turut menjadi pelaku utama dari dinamika tersebut.

Festival film India di Indonesia menghadirkan pula berbagai pertunjukan dan pagelaran aneka bidang seni. Festival yang berlangsung selama bulan Januari hingga Mei 2015.

Kegiatan selain berlangsung di Bali juga digelar di Jakarta, Bogor, Bandung, Serang, Purwakarta, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Padang, Samarinda, Balikpapan, Banda Aceh, Medan, dan Palembang. Khusus di Bali, festival digelar di berbagai tempat antara lain STIKOM Bali, Ubud, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Museum ARMA, dan Bentara Budaya Bali. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015