Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika merasa tertantang dengan kondisi kemiskinan di Kabupaten Buleleng yang lebih tinggi dari kabupaten lainnya sehingga seringkali daerah itu mendapat perhatian serius.

"Sebenarnya itu, apapun program yang dilakukan oleh pemprov, merupakan program milik kabupaten juga. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita sinergiskan dan kita awasi bersama," katanya dalam kunjungan kerjanya di Singaraja, Buleleng, Kamis.

Pastika menyatakan kegiatan kunjungan kerja ini merupakan salah satu upaya untuk menyinergikan program yang ada di provinsi dengan program yang ada di kabupaten.

Sejak menjadi Gubernur Bali, sejumlah program bantuan telah dikucurkan di kabupaten Bumi Panji Sakti ini. Pemberian bantuan bedah rumah tahun ini di Kabupaten Buleleng dikucurkan sebanyak 350 unit dari 1.000 unit rumah yang disediakan untuk seluruh kabupaten dan kota di Bali.

Pemprov Bali juga memberikan bantuan untuk pembangunan RS Pratama senilai Rp15 miliar dan Rp427,6 juta yang nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Untuk Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) tahun ini diberikan sebanyak enam unit dan begitu juga dengan dana program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) juga diberikan kepada enam desa.

Sementara itu untuk bantuan pendidikan, Pemprov Bali telah menganggarkan Rp49,2 miliar kepada Kabupaten Buleleng yang nanti akan disalurkan dalam bentuk bansos dan hibah yang diharapkan nantinya mampu membangkitkan pendidikan di Buleleng.

Gubernur Pastika mengingatkan untuk selalu melakukakan pemuktahiran data agar memperoleh hasil yang lebih akurat. "Karena seringkali data yang kita punya itu adalah data lama jadi sudah kedaluwarsa dan tidak akurat lagi dan juga saya berharap dalam melaksanakan survei masyarakat miskin hendaknya harus benar-benar objektif agar bantuan tersebut tepat sasaran," ucapnya.

Selain itu, Gubernur Pastika berpesan kepada Pemkab Buleleng untuk selalu berpikiran "Government Enterpreneurship" yakni berpikir untuk bagaimana mengelola sumberdaya yang ada dalam upaya memperoleh pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemkab Buleleng pun diharapkan mengembangkan industri kreatif dan harus menjadi pusat pendidikan guna mengembalikan kejayaan di wilayah Buleleng.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam pemaparannya menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dari tahun 2012 yang hanya 6,11 persen sampai 2014 telah mengalami peningkatan mencapai 6,71 persen, dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat rupanya tidak sejalan dengan angka kemiskinan yang mengalami peningkatan 6,31 di tahun 2014.

Menurut Agus Suradnyana hal tersebut dikarenakan faktor alam yang dimana wilayah Buleleng banyak yang mengalami kekeringan dan juga akses jalan yang masih sangat minim di wilayah Buleleng.

Oleh karena hal tersebut pihaknya telah berusaha untuk mencari sumber air bersih baru seperi berusaha mengangkat air yang ada di Air Sanih dan menggali sumber air yang ada di wilayah Buleleng tersebut.

Sedangkan untuk tenaga pendidik, Buleleng masih membutuhkan 5.000 tenaga guru kontrak untuk memenuhi seluruh sekolah yang ada di Buleleng sementara untuk penataan objek wisata pihaknya mengaku belum bisa mewujudkan dikarenakan semua anggaran digunakan untuk membangun akses jalan dan juga pelayanan kesehatan.

Usai melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Buleleng, Gubernur Pastika juga menyempatkan diri untuk melakukan peninjauan ke Gerai Samsat yang terletak di Desa Pemaron, Buleleng.

Dari kunjungan tersebut nampak semua pelayanan telah berjalan dengan baik dan Gubernur Pastika juga memberikan apresiasi atas pelayanan yang telah diberikan gerai tersebut. Usai melaksanakan kunjungan tersebut, rombongan kemudian menuju ke SMA Negeri Bali Mandara untuk melaksanakan makan siang bersama siswa siswa SMA Bali Mandara. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015