Denpasar (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik Bali mencatat pengusaha daerah ini mendatangkan mutiara, batu permata dan logam mulia dari mancanegara sepanjang tahun 2014 senilai 10,7 juta dolar AS, atau bertambah jika dibandingkan periode sama 2013 hanya 8,9 juta dolar.

"Pengusaha Bali memang memerlukan mutiara, batu permata bahan baku perhiasan dari luar negeri untuk memenuhi permintaan pasar mancanegara. Kami mengimpor permata untuk diekspor kembali," kata Made Parsua pengusaha di Gianyar, Selasa.

Pembelian perhiasan dari mancanegara tersebut antara lain untuk memenuhi permintaan turis asing yang sedang berlibur di daerah ini, yang juga sebagai perbandingan dengan perhiasan yang diproduksi perajin Pulau Dewata.

Disamping itu permata yang dibeli pengusaha setelah di sini dipadukan dengan rancangan perhiasan yang diproduksi masyarakat Bali, kemudian diekspor kembali dan mata dagangan bernilai seni tersebut ternyata laris di pasar ekspor, kata dia.

Pembelian salah satu komponen perhiasan yang dipadukan dengan perak dan emas rata-rata 900 ribu dolar per bulan, dan bahan baku aksesori tersebut setelah diolah dan ditambah dengan seni budaya Bali kemudian diekspor kembali sesuai permintaan pasar.

Permata yang dibeli oleh pengusaha di Bali umumnya didatangkan dari Asia seperti asal Thailand, Tiongkok bahkan ada yang dari Eropa, disamping dipenuhi dari permata produksi dalam negeri seperti asal Kalimantan dan Sumatera.

Tidak saja wisatawan asing yang senang dengan perhiasan yang diisi permata dan logam mulia pelancong nusantara juga banyak mengoleksi aksesori dengan permata yang dibubuhi batu permata yang konon memiliki kasiat.

Permata dan batu mulia yang diperlukan perajin Bali khususnya pengusaha perak jauh lebih banyak dari pada realisasi impor, karena dibeli dari produksi dalam negeri dengan mutu yang tidak kalah dari impor, kata Made.

Made mengatakan, perajin perhiasan perak Bali yang umumnya berada di Desa Celuk Sukawati, mampu memenuhi selera konsumen luar negeri, sehingga realisasi ekspornya naik terus, baik devisa maupun volumennya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015