Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan sejumlah terobosan baru untuk kemajuan sektor pariwisata Indonesia, termasuk untuk menggenjot kinerja sektor itu agar mampu memberikan kontribusi lebih besar bagi kesejahteraan rakyat.

"Setidaknya ada empat hal yang bisa digarisbawahi sampai saat ini. Yang pertama adalah keberanian pemerintah untuk men-set up target yang besar, itu mengejutkan banyak orang ketika selama ini target kunjungan wisatawan mancanegara hanya berkisar 8 hingga 9 jutaan pertahun," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kemenpar I Gde Pitana di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan sejak awal masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan target kunjungan wisman 20 juta hingga 2019 yang artinya kenaikan rata-rata 16 persen pertahun.

Menurut Pitana hal itu bisa dikatakan terobosan luar biasa mengingat pariwisata dunia justru hanya tumbuh 5 persen.

"Pendekatan ini akan mendorong mereka-mereka yang bergerak di sektor pariwisata untuk melakukan lompatan agar bisa mencapai target besar pariwisata kita," katanya.

Terobosan kedua, kata Pitana, yakni ketika selama ini pariwisata Indonesia dikembangkan dengan terlalu banyak menggunakan pendekatan konvensional, kini Kemenpar menerobosnya dengan penekanan kampanye promosi pariwisata digital.

"Awareness, interest, dan decission berwisata di Indonesia kita kembangkan besar-besaran sebelum calon wisatawan melakukan action. Awareness ini sangat efektif menggunakan media digital sehingga 50 persen lebih kita alokasikan anggaran untuk ini. Ini sebuah keberanian," katanya.

Hal ketiga yakni penetapan posisi deputi di Kemenpar dimana dari empat deputi yang ada dua di antaranya menangani pemasaran dan promosi yakni luar negeri dan mancanegara.

Anggaran Kemenpar pun ditambah Rp1,1 triliun hingga mencapai Rp3,7 triliun minus Rp1,5 triliun anggaran untuk ekonomi kreatif pada tahun ini.

"Hal keempat adalah tentang perhatian yang besar pada SDM pariwisata. Ke depan di era yang penuh persaingan, SDM menjadi kunci sukses. Menteri Pariwisata sudah membentuk panitia pengembangan SDM pariwisata," katanya.

Selain itu pihaknya juga berencana membuka tiga perguruan tinggi pariwisata baru selain empat yang sudah ada.

Perguruan tinggi pariwisata itu rencananya akan dibuka di Mataram NTB, Palembang Sumsel, dan Manado Sulsel. (WDY)

Pewarta: Oleh Hanny Sofia Soepardi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015