Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengingatkan masyarakat terkait kebersihan sebelum mengonsumsi buah dan makanan agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri berbahaya.
"Sebelum dikonsumsi, buah dicuci bersih dan melihat kontur buar itu sendiri," kata Kepala Dinkes Bali, dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Minggu.
Imbauan tersebut mengingat adanya dua jenis apel impor dari Amerika Serikat yang diduga terkontaminasi bakteri "listeria monocytogenes".
"Jika kuman itu masuk, maka dari kontur buah akan terlihat seperti adanya bintik-bintik. Itu yang harus diperhatikan, misalnya untuk apel jangan dimakan kulitnya jika curiga ada bakteri," katanya.
Setelah beredarnya dua jenis apel impor yakni "Granny Smith" dan "gala" yang dari pengepakan Bridart Bross, California yang diduga terkontaminasi bakteri, sejumlah pihak terkait melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar baik swalayan maupun traisional dan toko buah.
"Kami di Dinas Kesehatan juga memberikan atensi terhadap adanya apel berbakteri itu. Tetapi dari laporan sementara BPOM, belum ada yang positif di Bali," ucapnya.
Ia menyatakan menjaga kebersihan buah dan bahan pangan sebelum dikonsumsi merupakan upaya pencegahan yang efektif mencegah masuknya bakteri ke dalam tubuh.
Pihak terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan baik di Provinsi Bali maupun kabupaten/kota kini intensif melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah sentra perdagangan buah seperti toko buah modern, pasar tradisional, dan pasar swalayan untuk mengawasi adanya jenis apel yang diduga mengandung bakteri tersebut.
Informasi dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bakteri "listeria monocytogenes" adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan keracunan dengan gejala yang timbul dapat berupa gangguan pencernaan seperti mual, muntah, nyeri disertai demam.
Gejala itu dapat berlanjut menjadi lebih serius pada pasien yang memiliki daya tahan tubuh rendah, pasien lanjut usia serta dapat menyebabkan keguguran janin pada wanita hamil. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sebelum dikonsumsi, buah dicuci bersih dan melihat kontur buar itu sendiri," kata Kepala Dinkes Bali, dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Minggu.
Imbauan tersebut mengingat adanya dua jenis apel impor dari Amerika Serikat yang diduga terkontaminasi bakteri "listeria monocytogenes".
"Jika kuman itu masuk, maka dari kontur buah akan terlihat seperti adanya bintik-bintik. Itu yang harus diperhatikan, misalnya untuk apel jangan dimakan kulitnya jika curiga ada bakteri," katanya.
Setelah beredarnya dua jenis apel impor yakni "Granny Smith" dan "gala" yang dari pengepakan Bridart Bross, California yang diduga terkontaminasi bakteri, sejumlah pihak terkait melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar baik swalayan maupun traisional dan toko buah.
"Kami di Dinas Kesehatan juga memberikan atensi terhadap adanya apel berbakteri itu. Tetapi dari laporan sementara BPOM, belum ada yang positif di Bali," ucapnya.
Ia menyatakan menjaga kebersihan buah dan bahan pangan sebelum dikonsumsi merupakan upaya pencegahan yang efektif mencegah masuknya bakteri ke dalam tubuh.
Pihak terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan baik di Provinsi Bali maupun kabupaten/kota kini intensif melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah sentra perdagangan buah seperti toko buah modern, pasar tradisional, dan pasar swalayan untuk mengawasi adanya jenis apel yang diduga mengandung bakteri tersebut.
Informasi dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bakteri "listeria monocytogenes" adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan keracunan dengan gejala yang timbul dapat berupa gangguan pencernaan seperti mual, muntah, nyeri disertai demam.
Gejala itu dapat berlanjut menjadi lebih serius pada pasien yang memiliki daya tahan tubuh rendah, pasien lanjut usia serta dapat menyebabkan keguguran janin pada wanita hamil. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015