Denpasar (Antara Bali) - Pengamat dan pelaku seni budaya Bali, Kadek Suartaya SS Kar MSi menilai sosok I Wayan Beratha (alm), Mpu seni karawitan dikenal sebagai tokoh pembaharu gamelan kebyar dan pencetus lahirnya sendratari di Pulau Dewata.

"Seniman besar yang rendah hati menciptakan sendrataritahun 1962 hingga puncak produktivitasnya berkarya iringan sendratari kolosal Pesta Kesenian Bali (PKB) hingga tahun 1980," kata Kadek Suartaya yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, sendratari Ramayana dikenal luas oleh masyarakat Bali berkat rintisan I Wayan Beratha.

Bahkan Wayan Beratha banyak diminta oleh sekaa-sekaa seni pertunjukkan untuk mengajarkan sendratari tersebut, antara lain pernah melatih di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Kuta (Badung), Karangasem, Tabanan, dan Denpasar.

Prestasinya semakin memuncak berkat sambutan yang begitu besar dari kalangan penonton terhadap pementasan sendratari Kokar Bali dan ASTI Denpasar di tahun 1970-an.

Bahkan Wayan Beratha menambah peran-peran penting atau tambahan yang ada dalam cerita Ramayana.

Sendratari Ramayana yang tercipta tahun 1965, yang terdiri atas beberapa adegan, yakni pengembaraan Rama, Sita, dan Laksmana di hutan Dandaka sampai terculiknya Sita oleh Rahwana.

Selain itu dikembangkan lagi dengan memasukkan peran-peran lain seperti Anoman, Jatayu, Subali, Sugriwa, Kumbakarna, Wibisana, Trijata, beberapa dayang, monyet, dan raksasa, sehingga menambah durasi pentas dari empat puluh lima menit menjadi dua jam.

Selain itu juga menciptakan fragmen tari berjudul "Bhaktining Pertiwi" yang berkisah tentang patriotisme bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda, namun tidak semua sendratari yang diciptakannya berkembang dan dikenal luas masyarakat, ujar Kadek Suartaya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015