Kotabaru (Antara Bali) - Tim SAR Gabungan dari Kabupaten Kotabaru,
Kalimantan Selatan, akhirnya membongkar makam tiga jenazah korban
kecelakaan Pesawat Airasia QZ8501, yang sudah dikuburkan oleh masyarakat
Maradapan, Kecamatan Pulau Sembilan.
"Saat Tim tiba di Pulau Maradapan, tiga jenazah yang ditemukan nelayan setempat sudah dikuburkan, karena warga tak tahan mencium aroma kurang sedap cukup menyengat," kata Rescuer Pos SAR Kotabaru, Muhammad Imam Nazarudin, di Kotabaru, Sabtu.
Pagi harinya, yakni, Jumat (16/1), Tim gabungan bersama warga membongkar makam. Tiga jenazah tersebut dievakuasi ke Kotabaru dan diterbangkan ke Surabaya.
Dia menjelaskan, tiga jenazah yang terdiri dari dua perempuan, dan satu laki-laki tersebut dikubur dalam satu liang, dengan dibungkus terpal warna biru.
"Jenazah tersebut sengaja dikubur dengan kedalaman satu mater, untuk memudahkan pembongkaran, karena ada rencana di bongkar kembali," jelasnya.
Sebelum Tim SAR gabungan, dari anggota Pos SAR Kotabaru, anggota TNI AD, dan AL, Polres Kotabaru, dan sejumlah lembaga lain kembali ke Kotabaru, tim memberikan sekitar Rp2,5 juta untuk warga.
Tim SAR gabungan tersebut menggunakan dua unit kapal, KP Sadewa dengan 48 anggota tim bersama awak kapal, dan Kapal Polisi 2003 dengan 9 tim dan awak kapal.
Namun akibat gelombang tinggi, Kapal Polisi 2003 terpaksa bertahan di Pulau Sembilan.
Sedangkan tiga jenazah dan sejumlah barang-barang yang ditemukan, seperti, potongan kursi, busa sandaran kursi, kota begasi, diangkut dengan menggunakan Kapal KP Sadewa ke Kotabaru.
Sesampai di Kotabaru tiga jenazah dan barang-barang yang ditemukan diterbangkan ke Juanda, Surabaya, dengan menggunakan Pesawat Casa NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Pusat Penerbangan TNI AL, dengan Pilot Letnan Satu Laut (P) Renggo, dan Copilot Kapten Sapari.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saat Tim tiba di Pulau Maradapan, tiga jenazah yang ditemukan nelayan setempat sudah dikuburkan, karena warga tak tahan mencium aroma kurang sedap cukup menyengat," kata Rescuer Pos SAR Kotabaru, Muhammad Imam Nazarudin, di Kotabaru, Sabtu.
Pagi harinya, yakni, Jumat (16/1), Tim gabungan bersama warga membongkar makam. Tiga jenazah tersebut dievakuasi ke Kotabaru dan diterbangkan ke Surabaya.
Dia menjelaskan, tiga jenazah yang terdiri dari dua perempuan, dan satu laki-laki tersebut dikubur dalam satu liang, dengan dibungkus terpal warna biru.
"Jenazah tersebut sengaja dikubur dengan kedalaman satu mater, untuk memudahkan pembongkaran, karena ada rencana di bongkar kembali," jelasnya.
Sebelum Tim SAR gabungan, dari anggota Pos SAR Kotabaru, anggota TNI AD, dan AL, Polres Kotabaru, dan sejumlah lembaga lain kembali ke Kotabaru, tim memberikan sekitar Rp2,5 juta untuk warga.
Tim SAR gabungan tersebut menggunakan dua unit kapal, KP Sadewa dengan 48 anggota tim bersama awak kapal, dan Kapal Polisi 2003 dengan 9 tim dan awak kapal.
Namun akibat gelombang tinggi, Kapal Polisi 2003 terpaksa bertahan di Pulau Sembilan.
Sedangkan tiga jenazah dan sejumlah barang-barang yang ditemukan, seperti, potongan kursi, busa sandaran kursi, kota begasi, diangkut dengan menggunakan Kapal KP Sadewa ke Kotabaru.
Sesampai di Kotabaru tiga jenazah dan barang-barang yang ditemukan diterbangkan ke Juanda, Surabaya, dengan menggunakan Pesawat Casa NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Pusat Penerbangan TNI AL, dengan Pilot Letnan Satu Laut (P) Renggo, dan Copilot Kapten Sapari.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015