New York (Antara Bali) - Situs jejaring sosial Facebook berencana untuk menggunakan 140 juta pengguna hariannya di Amerika Serikat untuk membantu melacak anak yang hilang melalui peringatan darurat.

Facebook bekerja sama dengan National Center for Missing and Exploited Children (Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi) mulai mengirimkan AMBER Alerts, termasuk foto dan rincian lainnya, dalam news feed dari pengguna di daerah pencarian yang ditargetkan.

"Kemungkinan untuk menemukan anak yang hilang meningkat ketika lebih banyak orang melihatnya," kata Emily Vacher, manajer trust and safety Facebook, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

"Tujuan kami adalah untuk membantu menyebarkan pemberitahuan ini dengan cepat kepada orang-orang yang berada di posisi terbaik untuk membantu," tambahnya.

AMBER Alert adalah program sukarela yang dikoordinasi oleh Departemen Kehakiman AS di mana pesan darurat dikeluarkan oleh penegak hukum, lembaga penyiaran dan lembaga lainnya dalam kasus penculikan anak yang serius.

Jaksa Agung AS Eric Holder mengatakan bahwa dengan memperluas peringatan tersebut ke dalam Facebook akan meningkatkan kemungkinan untuk menyelamatkan anak-anak yang diculik yang akan dapat lebih berbahaya jika semakin lama mereka hilang.

"Semakin warga waspada, semakin baik kesempatan kita untuk pemulihan," kata Holder dalam sebuah pernyataan video.

Program AMBER Alert diluncurkan pada tahun 1996 setelah penculikan dan pembunuhan anak berusia 9 tahun Amber Hagerman di Arlington, Texas.

Setelah kematiannya, keluarga Hagerman bekerja sama dengan stasiun radio lokal untuk menyiarkan peringatan tentang anak-anak yang diculik, demikian reutres. (WDY)

Penerjemah: Arindra Meodia

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015