Jayapura (Antara Bali) - Balai Arkeologi Jayapura, Papua menyatakan
pihaknya menemukan perhiasan prasejarah berupa gelang berbahan kerang
laut di Kampung Puay, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
"Gelang kerang ini banyak ditemukan di lereng bukit yang tergerus air Danau Sentani," kata salah satu peneliti Balai Arkeologi Jayapura, Hari Suroto di Kota Jayapura, Senin.
Temuan gelang itu selain berupa gelang utuh, ada juga temuan maupun fragmen, dimana bahan gelangnya dari cangkang kerang laut famili Conidae.
"Jenis kerang ini banyak terdapat di pesisir Samudera Pasifik. Gelang kerang berwarna putih dengan pengerjaan yang halus dan rapi," katanya.
Lebih lanjut, Hari mengemukakan secara geografis Kampung Puay merupakan pertemuan antara muara Danau Sentani dan hulu Sungai Jaifuri.
Menurut informasi warga setempat, gelang kerang itu pada masa prasejarah berfungsi sebagai perhiasan dan mas kawin. "Sangat menarik, temuan gelang kerang laut di Danau Sentani yang berair tawar," katanya.
Keberadaan gelang kerang laut itu, lanjut alumni Universitas Udayana Bali itu membuktikan bahwa pada masa lalu, penduduk di sekitar pesisir Danau Sentani telah melakukan kontak dengan penduduk pesisir Samudera Pasifik yang terletak di wilayah timur, yaitu dengan menyusuri Sungai Jaifuri yang bermuara di Samudera Pasifik.
"Temuan gelang kerang laut ini juga membuktikan cerita rakyat suku Sentani yang menyatakan nenek moyang mereka bermigrasi dari wilayah timur yaitu Vanimo Papua Nugini menuju Danau Sentani pada 2.590 tahun yang lalu," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Gelang kerang ini banyak ditemukan di lereng bukit yang tergerus air Danau Sentani," kata salah satu peneliti Balai Arkeologi Jayapura, Hari Suroto di Kota Jayapura, Senin.
Temuan gelang itu selain berupa gelang utuh, ada juga temuan maupun fragmen, dimana bahan gelangnya dari cangkang kerang laut famili Conidae.
"Jenis kerang ini banyak terdapat di pesisir Samudera Pasifik. Gelang kerang berwarna putih dengan pengerjaan yang halus dan rapi," katanya.
Lebih lanjut, Hari mengemukakan secara geografis Kampung Puay merupakan pertemuan antara muara Danau Sentani dan hulu Sungai Jaifuri.
Menurut informasi warga setempat, gelang kerang itu pada masa prasejarah berfungsi sebagai perhiasan dan mas kawin. "Sangat menarik, temuan gelang kerang laut di Danau Sentani yang berair tawar," katanya.
Keberadaan gelang kerang laut itu, lanjut alumni Universitas Udayana Bali itu membuktikan bahwa pada masa lalu, penduduk di sekitar pesisir Danau Sentani telah melakukan kontak dengan penduduk pesisir Samudera Pasifik yang terletak di wilayah timur, yaitu dengan menyusuri Sungai Jaifuri yang bermuara di Samudera Pasifik.
"Temuan gelang kerang laut ini juga membuktikan cerita rakyat suku Sentani yang menyatakan nenek moyang mereka bermigrasi dari wilayah timur yaitu Vanimo Papua Nugini menuju Danau Sentani pada 2.590 tahun yang lalu," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015