Gianyar (Antara Bali) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1616 Gianyar, Bali, bekerja sama dengan Dinas Pertanian setempat melibatkan anggotanya untuk memajukan sektor pertanian dan mewujudkan swasembada pangan yang menjadi penekanan Presiden Joko Widodo.

"Anggota Kodim, terutama para babinsa akan kami kerahkan mengikuti pertemuan Dinas Pertanian pada Selasa pekan depan membahas berbagai hal menyangkut keikutsertakaan mewujudkan swasembada pangan," kata Komandan Kodim (Dandim) Gianyar Letkol Inf Rachmad PSdi Gianyar, Minggu.

Ia mengatakan, pertemuan awal itu sebagai tanda sinergi antara tentara dengan Dinas Pertanian guna mewujudkan program ketahanan pangan.

Hal itu penting, karena Indonesia hingga kini masih mengimpor beras dari luar negeri. Lewat sinergi itu para babinsa dan petugas penyuluh lapangan (PPL) dapat melakukan koordinasi dengan baik di lapangan.

Letkol Inf Rachmad menambahkan, selain berkoordinasi babinsa juga akan melaksanan pola penanaman padi melibatkan para petani.

"Entah program apa nanti akan dilaksanakan, semuanya akan terjawab setelah pertemuan di Dinas Pertanian, karena tentara siap turun ke sawah," katanya.

Daerah "gudang seni" kabupaten Gianyar sebenarnya hingga kini masih mampu mewujudkan ketahanan pangan, namun petani belakangan ini mulai malas menggarap lahannya.

Banyak petani mulai menanam "beton" yakni mengembangkan usaha di pinggiran jalan sehingga banyak sawah beralih fungsi untuk pembangunan kios dan tempat berusaha yang mampu cepat menghasilkan uang.

Namun kondisi itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena akan terjadi alih fungsi lahan pertanian, sehingga lama kelamaan ketahanan pangan itu bisa luntur.

Oleh sebab itu Kodim ikut berperanserta dalam memajukan pengembangan sektor pertanian sekaligus mempertahankan ketahanan pangan di daerah "gudang Seni" itu, ujar Letkol Inf Rachmad. (WDY)

Pewarta: Oleh Putu Arthayasa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015