Denpasar (Antara Bali) - Masyarakat Bali juga memproduksi dan mengekspor aneka kerajinan berbahan baku kaca yang menampilkan kesan mewah, unik, antik, dan dipadukan dengan budaya lokal, selain ukiran kayu berbentuk patung yang bernilai seni.

"Perajin Bali terus berkreasi menciptakan aneka kerajinan bernilai seni dan unik dengan rancang bangun disesuaikan keinginan pasar mancanegara," kata seorang pengusaha aneka kerajinan di Kabupaten Gianyar, Made Sudibia, Rabu.

Di Desa Mas, perkampungan seniman Ubud, misalnya, ada sejumlah toko yang memajang aneka kerajinan berbahan baku gelas yang di pasang di akar kayu berukuran besar dan kelihatan sudah lapuk, kemudian ditata secara rapi, ternyata disenangi wisatawan asing.

Perajin Bali cukup kreatif dan kini sudah banyak anak-anak muda memproduksi benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik bisa menarik para wisatawan yang melewati kawasan Ubud.

Barang-barang jenis antik dan unik itu banyak dikirim untuk memenuhi pangsa pasar di negara-negara Eropa seperti di Italia, Perancis, Belanda, selain memenuhi permintaan konsumen asal Amerika Serikat dan Australia.

Made Sudibia mengatakan anerka kerajinan dari kaca kelihatan lebih antik saat dipajang di tengah-tengah aneka kerajinan berbahan baku kelopak bunga kelapa yang sudah kering, pinggirannya divariasi hiasan ukiran perak kelihatannya kuno.

Suasana itu yang banyak disenangi turis asing yang datang sambil berlibur ke Bali, tutur Made Sudibia sambil menyebutkan, bahwa perajin belakangan ini memproduksi aneka binatang seperti naga, ikan arwana dan berbagai jenis lainnya.

Benda-benda seni tersebut dari bahan baku kerang dipadukan dengan ukiran dari perak, begitu pula naga yang dibuat dari tembaga dilapisi perak sehingga terlihat seperti barang kuno dan mampu menambah perolehan devisa dari sektor aneka kerajinan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat, perolehan devisa dari aneka barang kerajinan Bali meningkat hingga sebelas persen atau bernilai 185,6 juta dolar AS selama Januari-Oktober 2014, jika dibandingkan dengan periode yang sama 2013 tercatat 167 juta dolar AS. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015