Jakarta (Antara Bali) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan berdirinya Kementerian Agama (Kemenag) dimaksudkn untuk memelihara serta memberi jaminan kepada semua pemeluk agama.

         "Kemenag adalah tempat pertemuan beragam paham keagamaan," kata  Menag Lukman Hakim pada Malam Tasyakuran Hari Amal Bhakti (HAB) ke-69 di Kantor Kemenag Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (6/1) malam.

         Indonesia merupakan negara yang pertama di dunia yang memiliki kementerian yang menangani urusan agama. "Sejarah mencatat Indonesia yang pertama sebagai negara yang memiliki kementerian yang menangani urusan agama," katanya.

         Mengutip pidato Menteri Agama Pertama RI HM Rasyidi di RRI, ia menyebutkan berdirinya Kementerian Agama untuk memelihara serta memberi jaminan kepada pemeluk agama.

         "Kemenag sebagai tempat pertemuan beragam paham keagamaan," ucap Menag Lukman.

         Ia menyatakan bahwa kemajemukan adalah anugerah yang patut disyukuri, karena tidak mudah mengelola kemajemukan seperti Indonesia.

         "Indonesia berhasil mengatasi masalah ini, Indonesia sebagai magnet baru pelaksanaan demokrasi, serta hubungan antarpemeluk agama yang harmonis," ujar Menag.

         Pada pidato tasyakuran itu ia menyatakan bahwa bidang pendidikan agama dan keagamaan cukup signifikan. "Semula berada di pinggir kini di pusaran pendidikan nasional. Pendidikan agama sudah setara dengan umum," ujarnya.

         Terkait dengan itu Menag mengapresiasi pemerintah daerah yang telah memberikan kepedulian terhadap pendidikan agama dan keagamaan melalui kebijakan pemberian anggaran yang mendukung mutu pendidikan agama dan keagamaan.

         "Bantuan pemerintah kepada lembaga pendidikan agama dan keagamaan tidak menyalahi aturan, apalagi kebanyakan lembaga pendidikan ini swasta, yang kontribusinya dalam bidang pendidikan tidak perlu diragukan," katanya.

         Pada acara itu Menag memberi penghargaan kepada Gubernur Jambi, Bupati Aceh Barat, Bupati Langkat, Bupati Jepara, Bupati Bulungan, Bupati Bantaing dan Wali Kota Makassar sebagai penghargaan terhadap pemerintah daerah yang peduli terhadap pendidikan Islam.

         Kepala Biro Keuangan Syihabuddin Latif selaku Ketua Panitia Hari Amal Bhakti (HAB) ke-69 Kementerian Agama melaporkan berbagai kegiatan digelar dalam rangka HAB ke-69 antara lain apresiasi pendidikan Islam, seminar kerukunan umat beragama, malam tasyakuran, serta berbagai lomba seperti gerak jalan, tarik tambang dan futsal.

         Syihabuddin berharap melalui peringatan HAB tersebut jajaran Kemenag memperoleh tambahan energi positif dan spirit yang baru untuk meningkatkan peran aktifnya dan memberikan kontribusinya secara nyata dalam upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri, serta sejahtera lahir dan batin.

         Hadir dalam acara itu sejumlah mantan Menteri Agama, yakni Prof Dr Quraish Shihab (16-03-1998 sampai 21-05-1998), Prof M Malik Fajar, M.Sc (21-05-1998-23-10-1999), Muh Maftuh Basyuni SH (20-10-2004-22-10-2009). (WDY)

Pewarta: Oleh Edy Supriatna Sjafei

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015