Denpasar (Antara Bali) - Harga bumbu dapur di Pasar Badung, jantung Kota Denpasar, mengalami kenaikan akibat pasokan tidak stabil dari Jawa dan Bali sebagai sentra produksi bumbu-bumbuan.

Harga bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih sebelumnya Rp14.000- Rp15.000 perkilogram, namun sejak dua hari terakhir naik menjadi Rp20.000 perkilogram, serta bawang bombai sebelumnya Rp15.000 menjadi Rp20.000, kata pedagang bumbu-bumbu dapur, Sri Lestari (40), di Pasar Badung, Denpasar, Selasa.

Selain itu, lengkuas sebelumnya seharga Rp8.000 per kilogram, namun harga sekarang Rp9.000 per kilogram, kunyit atau kunir sebelumnya Rp7.000 per kilogram menjadi Rp8.500 per kilogram.

Ia mengatakan, biasanya pasokan aneka bumbu dapur mencapai 20 sampai 25 ton per hari, namun belakangan ini pasokan yang masuk hanya 10-15 ton tiap harinya, sehingga kondisi ini yang memicu kenaikan harga.

Hal serupa juga diungkapkan oleh salah seorang pedagang bumbu dapur, Ni Nyoman Rika (38), kenaikan harga bumbu dapur dipicu pasokan dari beberapa sentra produksi di Jawa dan Bali berkurang.

Seperti halnya trasi sebelumnya seharga Rp2.500 per kotak, namun harga sekarang menjadi Rp3.000 per kotak, merica sebelumnya masih Rp200.000 per kilogram naik menjadi Rp275.000 per kilogram, jahe sebelumnya masih diharga Rp16.000 per kilogram menjadi Rp20.000 per kilogram, "ujar dia.

Salah seorang pembeli bumbu-bumbu dapur di Pasar Badung juga mengakui, kenaikan harga yang ada saat ini terbilang mengejutkan, karena kenaikan ini cepat dan ukuran dari beberapa bumbu seperti jahe, kunir tidak begitu bagus dan sedikit layu. (WDY)

Pewarta: Oleh Mayolus Fajar

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015