Surabaya (Antara Bali/AFP) – Pihak AirAsia pada Minggu berusaha untuk meredakan kekhawatiran mengenai insiden ketika salah satu pesawatnya berbalik sebelum lepas landas di Indonesia, sepekan setelah sebuah pesawat miliknya jatuh ke Laut Jawa dengan membawa 162 orang di dalamnya.

Pesawat AirAsia bernomor penerbangan 7633 meluncur untuk bersiap lepas landas pada Sabtu di bandara Surabaya, ketika unit daya yang digunakan untuk menjalankan pesawat itu mati, kata seorang petugas maskapai penerbangan.

Akibatnya, pilot itu kembali ke gate, kata Raden Achmad Sadikin, Direktur Keselamatan dan Keamanan AirAsia Indonesia, kepada wartawan.

Media lokal di Indonesia dan Malaysia melaporkan bahwa mesin pesawat yang hendak menuju Bandung itu mati setelah mengeluarkan bunyi ledakan keras yang membuat takut para penumpang, tetapi AirAsia menekankan bahwa itu hanyalah insiden kecil.

“Itu bukan gagal mesin. Pesawat itu akan lepas landas tapi APU (Auxiliary Power Unit), yang merupakan alat untuk membantu menghidupkan mesin, tiba-tiba mati,” kata Sadikin.

Pesawat kemudian mendarat dengan selamat di tempat tujuan di Jawa Barat setelah menjalani pemeriksaan, kata CEO AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko yang dikutip media lokal.

Sementara itu, bos AirAsia Tony Fernandes mengecam laporan media, menyebut berita tersebut “sensasional” dan “konyol.”

“Berita utama yang konyol di Malaysia. Pesawat AirAsia Indonesia tidak mengalami gagal mesin. APU (Auxiliary Power Unit) yang menjadi daya utama harus dihidupkan kembali.”

Fernandes mendesak para stafnya untuk tetap kuat.(WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015