Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo membuka tradisi baru dengan menyambangi pasar tradisional Tanah Abang, Jakarta Pusat, sebelum membuka perdagangan awal tahun di Bursa Efek Indonesia seperti yang sering dilakukan pemerintahan sebelumnya.

Presiden secara resmi menyatakan pembukaan aktivitas perdagangan tahun 2015 di BEI dalam acara yang digelar di Gedung BEI, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat, sekitar pukul 09.00 WIB.

Namun sebelumnya, Joko Widodo menyambangi terlebih dahulu Pasar Tanah Abang sekitar pukul 08.00 WIB, yang baru pertama kali dilakukan Kepala Negara terkait pembukaan perdagangan awal tahun.

Pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya Presiden atau Wakil Presiden (bila Presiden berhalangan) langsung membuka perdagangan awal tahun di Gedung BEI.

Selain itu, pesan yang disampaikan dalam pembukaan awal tahun tersebut adalah terkait dengan optimisme dan bagaimana mempertahankan kinerja yang telah baik selama ini.

Seperti pada pembukaan awal tahun 2011, Presiden ketika itu, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan apresiasi kepada BEI yang dinilai berkinerja mengesankan dan agar prestasi tersebut dapat dipertahankan.

Sementara pada pembukaan awal tahun 2012, SBY juga mengucapkan terima kasih dan ingin agar berbagai pelaku ekonomi membangun perekonomian Indonesia lebih baik lagi pada masa mendatang bersama-sama dengan pemerintah.

Sedangkan pada pembukaan perdagangan awal tahun 2013, Wakil Presiden ketika itu, Boediono mengemukakan apresiasinya karena di tengah kondisi finansial global yang dipenuhi ketidakpastian, BEI masih mencatat pertumbuhan yang menggembirakan.

Boediono juga, seperti SBY pada tahun-tahun sebelumnya, juga ingin BEI mempertahankan kinerja yang dinilai baik dan mengalami peningkatan.

Pada acara pembukaan perdagangan awal tahun 2014 di BEI, Boediono mengemukakan bahwa pihaknya memfokuskan diri pada empat faktor, yaitu likuiditas global, harga minyak dunia, bahan makanan, dan politik dalam negeri.

"Dengan sektor riil bergerak, sektor keuangan yang stabil maka Bursa Efek Indonesia dapat mencapai prestasi untuk tahun selanjutnya," kata Boediono.

Terkait dengan perdagangan awal tahun 2015 yang dibuka Jokowi, Indeks harga saham gabungan di BEI, Jumat pagi, dibuka naik 6,85 poin atau 0,13 persen menjadi 5.233,80. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 1,73 poin (0,19 persen) menjadi 900,31.

Untuk nilai tukar rupiah diberitakan pada Jumat pagi ini bergerak melemah sebesar 43 poin menjadi Rp12.430 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.387 per dolar AS. (WDY)

Pewarta: Oleh Muhammad Razi Rahman

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015