Jakarta (Antara Bali) - Jika Anda memiliki resolusi menurunkan berat badan di tahun yang baru ini, maka hindarilah empat strategi ini:

1. Saya menyerah

Dr. Aaron Michelfelder, MD, mengatakan, anggapan kalau berat badan Anda tak akan pernah normal atau Anda berputus asa merupakan hal buruk. Menurut dia, jika Anda mengalami obesitas, turunkan 10 persen berat badanmu, dan hal itu akan memperbaiki penampilanmu dan memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, seperti menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko diabetes. Kehilangan lima pon lagi akan bagus untuk kesehatan sendi.

Sebagai dokter keluarga , dr. Michelfelder banyak mendapatkan banyak pertayaan di setiap Bulan Januari dari para pasiennya yang ingin menurunkan berat badannya. Dia pun menyarankan agar mereka tidak melakukannya sendirian.

"Ketika Anda mengatakan kepada orang lain bahwa Anda ingin menurunkan berat badan, mereka akan memberikan dukungannya dan berhenti menawarkanmu kue dan permen, " kata Dr. Michelfelder seperti dikutip dari laman publik Loyola University Health System.

"Di tahun baru, sebagian besar dari kita harus menambahkan penurunan berat badan sebagai resolusi. Obesitas sekarang ini begitu umum di Amerika Serikat dan menyebabkan lebih banyak penyakit serta kematian," tambah dia.

2. Saya akan turunkan berat badan di pusat kebugaran

Michelfelder mengungkapkan, berolahraga memang baik untuk kesehatan dan dapat membantu Anda menjaga berat badan. Namun, olahraga saja tidak cukup efektif untuk menurunkan berat badan. Anda juga harus mengurangi asupan kalori.

3. Saya harus ubah diet secara total

Menurut Michelfelder, perubahan diet secara radikal tidak diperlukan. Strategi yang lebih efektif adalah mengurangi beberapa ratus kalori harian.

Ketika pergi ke sebuah restoran, misalnya , makanlah buah apel sebelum memulai makan malam, tak perlu memakan roti sebelum hidangan utama tiba. Kemudian, makanlah makanan dalam porsi sedikit.

4. Suplemen penurun berat badan lebih bagus

Michelfelder mengatakan suplemen lebih banyak membakar otot ketimbang lemak. Ketika Anda berhenti mengonsumsinya, Anda akan mendapatkan kembali lebih banyak lemak dibandingkan otot. Hal ini akan membuatmu lebih buruk daripada sebelumnya, sebelum memutuskan mengonsumsi suplemen. (WDY)

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015