Washington (Antara Bali/AFP) - Amerika Serikat mengerahkan sebuah kapal perusak untuk membantu mencari pesawat jet AirAsia QZ 8501 yang hilang, pejabat AS mengatakan pada Senin, di tengah kekhawatiran pesawat tersebut jatuh ke laut.
Kapal USS Sampson diharapkan tiba pada Selasa di zona pencarian pesawat QZ 8501, yang menghilang pada Minggu di Laut Jawa dengan 162 orang penumpang dan awak.
"Angkatan Laut AS bekerja sama dengan pemerintah Indonesia akan mengidentifikasi kemampuan tambahan permukaan atau udara yang paling membantu upaya pencarian mereka," kata Armada Ke-7 Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Departemen Luar Negeri AS, sebelumnya mengatakan bahwa Indonesia telah secara resmi meminta bantuan AS dan menegaskan bahwa tidak ada warga negara Amerika Serikat berada dalam penerbangan tersebut.
"Kedutaan kami di Jakarta berada dalam kontak yang erat dengan pejabat Indonesia, dan hari ini, kami menerima permintaan bantuan untuk mencari pesawat itu," kata Jeffrey Rathke, juru bicara Departemen Luar Negeri.
"Kami sedang mengkaji permintaan itu untuk mengetahui cara terbaik kami bisa memenuhi permintaan bantuan Indonesia."
Dia mencatat pihaknya akan memerlukan "sedikit waktu" untuk mengevaluasi permintaan, tanpa merinci jenis bantuan yang Amerika Serikat mungkin berikan.
Juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan bantuan dapat mencakup "beberapa kemampuan deteksi udara, permukaan dan sub-permukaan."
"Kami siap untuk membantu dengan kemungkinan cara apapun," tambah dia.
Puluhan pesawat terbang dan kapal laut sedang mencari pesawat yang hilang, yang kehilangan kontak dalam penerbangan dari Surabaya, Indonesia, menuju Singapura setelah kru meminta perubahan rencana penerbangan karena cuaca buruk, dalam krisis ketiga untuk maskapai Malaysia tahun ini.
Australia, Malaysia dan Singapura telah bergabung dengan pencarian yang dipimpin Indonesia ketika para kerabat penumpang dan awak pesawat bersedih menunggu berita orang yang mereka cintai. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Kapal USS Sampson diharapkan tiba pada Selasa di zona pencarian pesawat QZ 8501, yang menghilang pada Minggu di Laut Jawa dengan 162 orang penumpang dan awak.
"Angkatan Laut AS bekerja sama dengan pemerintah Indonesia akan mengidentifikasi kemampuan tambahan permukaan atau udara yang paling membantu upaya pencarian mereka," kata Armada Ke-7 Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Departemen Luar Negeri AS, sebelumnya mengatakan bahwa Indonesia telah secara resmi meminta bantuan AS dan menegaskan bahwa tidak ada warga negara Amerika Serikat berada dalam penerbangan tersebut.
"Kedutaan kami di Jakarta berada dalam kontak yang erat dengan pejabat Indonesia, dan hari ini, kami menerima permintaan bantuan untuk mencari pesawat itu," kata Jeffrey Rathke, juru bicara Departemen Luar Negeri.
"Kami sedang mengkaji permintaan itu untuk mengetahui cara terbaik kami bisa memenuhi permintaan bantuan Indonesia."
Dia mencatat pihaknya akan memerlukan "sedikit waktu" untuk mengevaluasi permintaan, tanpa merinci jenis bantuan yang Amerika Serikat mungkin berikan.
Juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan bantuan dapat mencakup "beberapa kemampuan deteksi udara, permukaan dan sub-permukaan."
"Kami siap untuk membantu dengan kemungkinan cara apapun," tambah dia.
Puluhan pesawat terbang dan kapal laut sedang mencari pesawat yang hilang, yang kehilangan kontak dalam penerbangan dari Surabaya, Indonesia, menuju Singapura setelah kru meminta perubahan rencana penerbangan karena cuaca buruk, dalam krisis ketiga untuk maskapai Malaysia tahun ini.
Australia, Malaysia dan Singapura telah bergabung dengan pencarian yang dipimpin Indonesia ketika para kerabat penumpang dan awak pesawat bersedih menunggu berita orang yang mereka cintai. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014