Denpasar (Antara Bali) - Puluhan petugas Gegana Brimob Kepolisian Daerah Bali menyisir sejumlah ruangan di Gereja Paroki Roh Kudus Katedral di Renon, Denpasar, menjelang Misa Malam Natal, Rabu.
Satu per satu petugas mengecek ruangan di salah satu gereja terbesar di Denpasar itu mulai lantai bawah hingga ke ruang altar di dalam gereja.
Kepala Polresta Denpasar, Komisaris Besar Djoko Hariutomo ditemui di gereja setempat saat penyisiran mengatakan bahwa, penyisiran tersebut sebagai salah satu antisipasi pengamanan jelang Natal.
Ia menjelaskan bahwa di gereja dengan jumlah jemaat lebih dari 8.000 orang tersebut akan ditenmpatkan dua "metal detector" atau alat pendeteksi logam yang ditempatkan di pintu masuk gereja.
"Tergantung situasi di gereja. Kalau di sini (Gereja Katedral) minimal dua (metal detector)," ucapnya.
Namun penyisiran tersebut dilakukan sekitar pukul 16.30 Wita, saat ratusan jemaat mulai berdatangan untuk melakukan ibadah.
Untuk perayaan Natal tahun 2014, panitia gereja setempat memindahkan pintu masuk yang sebelumnya melalui pintu barat namun kini beralih di pintu sebelah timur.
Di pintu masuk itu, panitia juga telah menyiapkan dua meja di kiri dan kanan pintu untuk memeriksa tas dan barang bawaan jemaat yang hendak memasuki gereja.
Panitia pelaksanaan Natal di gereja setempat Rosali Sinarta mengatakan bahwa pihaknya melakukan koordinasi keamanan bersama dengan pengamanan internal gereja dengan petugas kepolisian, TNI dan pecalang atau petugas keamanan desa adat.
"Kami libatkan semua yang ada di banjar (dusun adat) dan ada tim dari internal Katedral yang berjumlah sekitar 200 orang dari setiap seksi seperti penataan parkir, keamanan dan tata tertib di dalam lainnya," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Satu per satu petugas mengecek ruangan di salah satu gereja terbesar di Denpasar itu mulai lantai bawah hingga ke ruang altar di dalam gereja.
Kepala Polresta Denpasar, Komisaris Besar Djoko Hariutomo ditemui di gereja setempat saat penyisiran mengatakan bahwa, penyisiran tersebut sebagai salah satu antisipasi pengamanan jelang Natal.
Ia menjelaskan bahwa di gereja dengan jumlah jemaat lebih dari 8.000 orang tersebut akan ditenmpatkan dua "metal detector" atau alat pendeteksi logam yang ditempatkan di pintu masuk gereja.
"Tergantung situasi di gereja. Kalau di sini (Gereja Katedral) minimal dua (metal detector)," ucapnya.
Namun penyisiran tersebut dilakukan sekitar pukul 16.30 Wita, saat ratusan jemaat mulai berdatangan untuk melakukan ibadah.
Untuk perayaan Natal tahun 2014, panitia gereja setempat memindahkan pintu masuk yang sebelumnya melalui pintu barat namun kini beralih di pintu sebelah timur.
Di pintu masuk itu, panitia juga telah menyiapkan dua meja di kiri dan kanan pintu untuk memeriksa tas dan barang bawaan jemaat yang hendak memasuki gereja.
Panitia pelaksanaan Natal di gereja setempat Rosali Sinarta mengatakan bahwa pihaknya melakukan koordinasi keamanan bersama dengan pengamanan internal gereja dengan petugas kepolisian, TNI dan pecalang atau petugas keamanan desa adat.
"Kami libatkan semua yang ada di banjar (dusun adat) dan ada tim dari internal Katedral yang berjumlah sekitar 200 orang dari setiap seksi seperti penataan parkir, keamanan dan tata tertib di dalam lainnya," ucapnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014