Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra mengatakan, pengelolaan manajemen dan pembinaan yang dilakukan selama ini membuahkan hasil, karena keberadaan koperasi di daerah ini menunjukkan kemajuan yang positif.

"Jumlah koperasi yang tidak aktif terus mengalami penurunan, dengan tingkat rasio terendah secara nasional, yang mencapai 10 persen," kata Kadis koperasi dan UKM Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra, Selasa.

Ia mengatakan, hingga saat ini jumlah koperasi tidak aktif di Bali mencapai 400 lebih koperasi, jika dibanding tahun sebelumnya, terus mengalami penurunan secara sigifikan.

Dari 34 provinsi di Indonesia, Provinsi Bali menjadi satu-satunya daerah dengan tingkat rasio koperasi tidak aktif terendah, yakni mencapai sepuluh persen.

Keberhasilan menurunkan tingkat koperasi tidak aktif, berbanding positif dengan peningkatan jumlah koperasi berkualitas, dengan memiliki 600 lebih koperasi.

Baiknya pengelolaan modal serta pelatihan yang diberikan dinas terkait, menjadi faktor penentu peningkatan tersebut.

Meski demikian, Dewa Nyoman Patra mengaku, kendala terbesar yang sering dihadapi pelaku koperasi yakni, lemahnya sumberdaya manusia.

Oleh karena itu, dinas koperasi dan UKM-pun terus berupaya melakukan koordinasi dengan pihak terkait, perihal meningkatkan pembinaan serta seminar koperasi yang diberikan.

Di tahun 2015 mendatang, Dewa Nyoman Patra menargetkan untuk terus mengurangi rasio koperasi tidak aktif, hingga di bawah 10 persen.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, ia berharap kesadaran dari semua pihak, khususnya pelaku koperasi, agar secara berkala melaporkan Rapat akhir tahunan (RAT) serta kendala yang dihadapi. (MFD)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014