Gianyar (Antara Bali) - Badan Arkeologi Denpasar kembali menemukan sebuah peti kubur dari batu atau sering disebut sarkofagus di kebun pandan milik warga di Banjar Kembengan, Desa Tulikup, Kabupaten Gianyar, Bali.

Temuan benda purbakala itu berjarak tiga kilometer ke arah timur dari lokasi dua sarkofagus yang sebelumnya ditemukan di Subak Saba, Desa Keramas, Kabupaten Gianyar.

"Tadi kami sudah cek ke lapangan. Sarkofagus itu diperkirakan telah berusia sekitar 2.500 tahun, atau telah ada sejak 500 tahun sebelum masehi sampai awal abad pertama masehi," kata Dra Ayu Kusumawati, peneliti sarkofagus dari Badan Arkeologi Denpasar, kepada ANTARA di lokasi penemuan, Rabu siang.

Ia mengatakan, sarkofagus yang memiliki panjang tujuh cm dan lebar 4,8 cm itu belum dibuka karena masih menempel erat di tebing galian, di kebun pandan milik penduduk.

"Bagi benda itu kini baru terlihat bagian kedoknya saja,  sedangkan bagian badannya masih menempel di tanah," ucapnya.

Untuk mengamankan lokasi, kata Kusumawati, aparat dari Mapolsek Kota Gianyar sudah memasang garis polisi (police line).

"Garis polisi itu sudah dipasang melingkar di lokasi kalian sejak Selasa (31/8) malam," katanya.

Ia mengaku belum melakukan penelitian lebih lanjut soal temuan itu, karena pihaknya masih melakukan penelitian atau sarkofagus yang lebih dulu ditemukan di Subak Saba, Desa Keramas.

"Kami masih tuntaskan penelitian yang di Subak Saba dulu. Usai itu, kami baru lanjutkan penelitian yang di Banjar Kembengan, Tulikup," ujarnya.

I Gusti Nyoman Dirga, pemilik lahan yang menjadi "rumah" sarkofagus di Banjar Kembengan itu, mengatakan, peti batu tersebut pertama kali ditemukan pada Senin (30/8) lalu.

Dikatakan, kala itu dirinya sedang menggali tanah untuk keperluan membuat batu bata. "Ketika saya sedang asik mencangkul, tiba-tiba cangkul saya seolah-olah terkena benda keras. Ketika saya cek, ternyata sarkofagus," ujarnya.

Terkait penemuan itu, kata Dirga, pihaknya pada hari Selasa (31/8) langsung melaporkan kejadian itu ke Kelian Banjar Dinas Kembengan.

"Kemudian Pak Kelian melaporkan temuan itu ke Mapolsek Kota Gianyar, dan pada Selasa malam polisi datang mengecek lokasi," ujarnya menjelaskan.

Ia menyebutkan, penemuan sarkofagus di lahan kebun pandan miliknya merupakan penemuan untuk yang kedua kalinya. "Sebelumnya pada 1998, juga ditemukan satu sarkofagus. Temuan pada tahun itu berjarak satu meter dari penemuan sarkofagus sekarang," ujarnya.

Menurut dia, pada penemuan peti batu 12 tahun yang lalu itu, dalam sarkofagus ditemukan serpihan kerangka tulang-belulang manusia.

"Tak lama setelah ditemukan, sarkofagus berikut isinya langsung diangkut oleh tim arkeologi," ucapnya menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010