Miami (Antara Bali/AFP) – Human immunodeficiency virus (HIV) mungkin bisa kehilangan kemampuannya untuk menyebabkan AIDS seiring berjalannya waktu, saat lebih banyak orang mengonsumsi obat antiretroviral untuk mencegah infeksi, menurut para peneliti, Senin.

Studi tersebut muncul dalam jurnal AS yang ditinjau sesama peneliti, Proceedings of the National Academy of Sciences.

Para peneliti mengikutsertakan 2.000 wanita terinfeksi HIV di Botswana dan Afrika Selatan dalam studi itu.

Mereka menemukan bahwa wanita di Botswana tidak lagi terpengaruh oleh efek perlindungan dari sebuah varian gen HLA-B*57, yang biasanya membuat orang-orang lebih lambat terjangkit AIDS secara keseluruhan.

Namun, mereka juga menemukan bahwa hilangnya efek perlindungan ini tidak terlalu buruk, karena hal tersebut disertai dengan berkurangnya kemampuan HIV untuk memperbanyak diri, membuat virusnya lebih lemah.

Para peneliti juga memeriksa dampak terapi antiretroviral (ART) terhadap potensi HIV. Mereka mengembangkan model matematika yang menghasilkan simpulan bahwa “perawatan selektif” terhadap orang yang sel imunnya rendah akan “ mempercepat evolusi varian HIV dengan kemampuan yang lebih lemah untuk memperbanyak diri.”

“Penyebarluasan penggunaan ART adalah sebuah langkah penting untuk mengontrol HIV,” kata Mike Turner, kepala Infection and Immunobiology di the Wellcome Trust, yang mendanai studi tersebut.

“Riset ini adalah contoh bagus mengenai bagaimana riset HIV dan resistensi obat lebih lanjut bisa membantu ilmuwan menumpas HIV.”(WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014