Denpasar (Antara Bali) - PT Sumber Alfaria Trijaya sebagai pengelola toko berjaringan Alfamart dan Alfamidi mengevaluasi produktivitas setiap produknya pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Tidak bisa dimungkiri bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi memiliki dampak langsung bagi perusahaan. Hal ini terkait kenaikan beban transportasi maupun beban operasional secara keseluruhan," kata Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Senin.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Alfamart melakukan beberapa upaya, di antaranya mengevaluasi produktivitas setiap kategori produk dan optimalisasi area penjualan (selling space) untuk meningkatkan penjualan.

Selain itu, perusahaan juga mengevaluasi dan memperbaiki rantai suplai agar proses bisnis berjalan efektif dan efisien.

Terkait kenaikan harga BBM, pihaknya akan menyesuaikan harga jual produk sejalan dengan kenaikan harga beli produk dari pemasok.

"Namun disisi lain kami akan optimalisasi margin melalui `product mix` yang tepat dengan tetap mempertimbangkan harga yang terjangkau bagi konsumen," ujarnya.

Menurut dia, dampak kenaikan harga BBM tentunya tidak dirasakan secara langsung oleh konsumen karena saat ini masih menjual stok produk yang cukup sebelum adanya kenaikan BBM tersebut.

Dengan demikian, kenaikan harga BBM tentunya menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat karena produk yang dijual adalah produk kebutuhan pokok rumah tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga.

Sementara itu, pihaknya yakin bahwa kenaikan BBM tidak akan berdampak signifikan terhadap penjualan di toko tersebut. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014