Wonogiri (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar mulai 2015 peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tidak lagi diselenggarakan secara seremonial dan seluruh undangan serta masyarakat turut terlibat menanam.

"Jangan lagi seremonial. Mulai tahun depan kita kumpul bersama tidak ada yang duduk-duduk. Yang duduk-duduk, yang nonton,...ikut menanam," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya saat membuka Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Indonesia (BMN) 2014 di Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Presiden menilai lebih baik jika seluruh pihak yang terlibat termasuk para penonton masing-masing diberi pohon satu-satu dan langsung ikut menanam bersama-sama sehingga ada hasil nyata dari acara tersebut.

"Seremoni harus dihentikan. Acara-acara simbolis harus dihentikan, yang penting praktiknya," katanya.

Kepala Negara kemudian memaparkan pengalamannya di masa lalu ketika melakukan pengecekan setahun setelah acara seremonial penanaman pohon.

"Saya periksa lagi banyak yang tidak ada," katanya.

Ia mengingatkan bahwa acara menanam pohon harus sebuah acara nyata bukan proyek penanaman.

"Jangan kejadian seperti itu lagi, nanam itu proyek. Nanam ya ikhlas ingin menghijaukan. Insya Allah kita bertemu tahun depan semuanya menanam," katanya.
Panggil "mas"

Peringatan HMPI dan BMP dilakukan setiap tahun sejak tujuh tahun lalu. Acara kali ini pun tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di sebuah tenda di areal lahan yang akan ditanami pohon.

Presiden Jokowi yang menanam pohon jati dan Ibu Iriana yang menanam pohon durian menanam pohon secara simbolis bersama dengan para pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, duta besar negara sahabat, dan perwakilan organisasi internasional.

Pada kesempatan itu Presiden juga melakukan dialog dengan lima warga Wonogiri. Kepada setiap warga ia bertanya tentang jenis-jenis pohon tanaman kayu dan buah sebelum kemudian membagikan sepeda.(WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014