Negara (Antara Bali) - Ribuan lalat yang berasal dari peternakan ayam meresahkan warga Dusun Munduk Kendung, Desa Berangbang, Kabupaten Jembrana.

"Di wilayah ini ada sembilan peternakan ayam, yang rata-rata pemiliknya kurang memperhatikan kebersihan kandang sehingga mengundang ribuan lalat," kata Nengah Pariana, salah seorang warga, Rabu.

Ia mengatakan, warga tidak melarang pengusaha ayam untuk membuka peternakan di wilayah tersebut, namun harus memperhatikan kebersihan sehingga masyarakat sekitar tidak menjadi korban.

Menurutnya, serbuan ribuan lalat dari peternakan ayam tersebut sudah keterlaluan, karena sampai mengganggu aktivitas warga saat istirahat serta makan.

"Siapa bisa tenang istirahat kalau dirubung ratusan lalat, demikian juga saat makan kami harus menghindar dari lalat-lalat itu," ujarnya, yang dibenarkan warga lainnya.

Ia mengungkapkan, setahun sebelumnya ada enam warga terserang muntaber, yang diduga kuat akibat makanannya dikerumuni lalat dari peternakan tersebut.

Selain itu, ia mengatakan, pengusaha peternakan ayam sering membangun dulu kandangnya sementara izin diurus belakangan, termasuk izin gangguan lingkungan atau HO yang ia duga tidak dimiliki peternakan.

Pantauan di rumah Pariana, ribuan lalat tampak memenuhi hampir seluruh areal rumahnya, dan terasa sangat mengganggu.

Nengah Dorken, warga yang juga penyanding peternakan ayam mengatakan, saat hujan limbah dari kandang ayam sering mengalir ke rumahnya.

Ketua Adat Munduk Kendung, Komang Dastra mengatakan, beberapa waktu lalu pernah ada pertemuan warga dengan pemilik kandang ayam, dan disepakati bersama-sama menanggulangi lalat tersebut.

"Katanya ada membentuk kelompok termasuk unsur dari masyarakat, tapi sampai sekarang tidak ada tindaklanjutnya. Pengusaha peternakan ayam terkesan menyepelekan masalah ini," katanya.

Niat untuk mengundang dan menagih janji pemilik peternakan, disampaikan Kepala Dusun Munduk Kendung, Nengah Sukrawinaya, karena menganggap masalah ini cukup serius, khususnya dari sisi kesehatan warga.

Kepala Desa atau Perbekel Berangbang, Gusti Putu Supradnya saat dikonfirmasi mengaku, dirinya sudah mendapatkan laporan dari kepala dusun dan memerintahkan segera dilakukan pertemuan warga dengan investor.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014