Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Kota Denpasar, Bali, I Ketut Resmiyasa, mengusulkan nama Jalan Teuku Umar Barat yang lebih populer dengan sebutan Jalan Marlboro diganti dengan nama lain, karena identik dengan produk rokok.

"Nama jalan tersebut sebaiknya diganti saja dengan nama lain, seperti nama pahlawan," kata I Ketut Resmiyasa di Denpasar, Jumat.

Menurut wakil rakyat dari Partai Nasional Indonesia Marhanisme (PNIM) itu, nama jalan yang dipakai sekarang identik dengan merek sebuah produk rokok. Hal itu tidak mencerminkan identitas Kota Denpasar.   

"Kami mengusulkan nama jalan itu diganti menjadi Jalan Soekarno-Hatta, terlebih nama kedua tokoh proklamator kemerdekaan RI belum ada di Bali," katanya.

Dikatakan, nama ini diusulkan karena kapasitas tokoh nasional ini sangat layak untuk diabadikan menjadi nama jalan protokol,  khususnya di Denpasar.

"Bila sejumlah tokoh asal Bali sudah digunakan nama besarnya untuk jalan, nama dua tokoh RI dipandang sangat layak untuk nama jalan di Denpasar," kata Resmiyasa yang juga anggota Komisi B DPRD Denpasar.

Dikatakan, nama Jalan Marlboro yang kini populer di masyarakat cenderung menggunakan sebuah nama produk rokok. Padahal, nama sejatinya adalah Jalan Teuku Umar Barat.

Hanya saja, kata dia, jalan tersebut terpisah oleh Jalan Imam Bonjol, maka masyarakat lebih cenderung memilih menggunakan nama produk komersial.

"Nama itu 'kan digunakan karena ada reklame Marlboro di ujung jalan itu. Dengan fenomena itu, kami berharap instansi terkait bisa mengambil kebijakan terkait nama jalan protokol di Denpasar," katanya.

Ia menyebutkan, selain jalan tersebut cukup lebar, panjangnya juga sangat layak untuk dibuatkan satu nama.

"Kami usulkan nama jalan itu sangat cocok untuk kedua nama sang proklamator RI, Soekarno-Hatta," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010