Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Gusti Putu Widjera meminta PT Pertamina mengawasi distribusi premium pascakenaikan harga bahan bakar minyak mulai Selasa (18/11).
"Saya berharap PT Pertamina dan instansi terkait untuk melakukan pengawasan dengan kenaikan harga BBM tersebut. Terlebih di Bali adalah sebagai tujuan wisata internasional, karena itu stok BBM harus dijamin mencukupi agar layanan transportasi tetap lancar," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan pengumuman pemerintah menaikan harga BBM tersebut tentu ada pengaruh, terutama kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan lain.
"Saya berharap kepada Pertamina menjaga stok kebutuhan premium di Pulau Dewata. Masyarakat sudah menyadari dampak dari kenaikan harga BBM tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Sales Executive PT Pertamina Region V Denpasar Ivan Syuhada menjelaskan Pertamina sudah melakukan koordinasi dengan semua pengusaha SPBU dan aparat kepolisian untuk mengamankan seluruh distribusi secara merata ke seluruh Bali.
"Semalam seluruh staf kami siaga 24 jam. Kami juga pantau keliling di seluruh SPBU di Bali. Kami juga meminta dan berkoordinasi langsung dengan pemiliki SPBU untuk terus beroperasi dan memberikan ruang bagi bagi masyarakat untuk membeli BBM subsidi dengan harga lama sebelum ada kenaikan. Banyak SPBU yang sebenarnya tutup pukul 22.00 WITA akhirnya diminta untuk terus membuka selama pembeli masih antre di depannya," ujarnya.
Ia mengatakan Pertamina Bali menjamin stok BBM di Bali, baik premium maupun solar aman dan normal sekali pun terjadi antrean panjang di semua SPBU yang ada di seluruh Bali sejak semalam sampai dengan saat ini.
Menurutnya, sekalipun terjadi lonjakan permintaan dari masyarakat karena isu kenaikkan BBM, namun Pertamina Bali menjamin stok BBM di seluruh Bali aman.
"Sampai saat ini distribusi masih normal. Seluruh SPBU masih buka dan beroperasi secara normal dan kita menjamin tidak akan terjadi kekurangan stok," ujarnya.
Hingga saat ini stok BBM Bali baik solar maupun premium masih normal konsumsi Bali per hari bervariasi. Untuk premiun berkisar antar 2200 kilo liter sampai 3000 kilo liter per hari.
Sedangkan untuk solar antara 600 kilo liter sampai 700 kilo liter. Jumlah konsumsi BBM Bali terhadap solar dan premium tidak banyak berubah di tengah antrean panjang masyarakat di Bali jelang kenaikan harga BBM semalam. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya berharap PT Pertamina dan instansi terkait untuk melakukan pengawasan dengan kenaikan harga BBM tersebut. Terlebih di Bali adalah sebagai tujuan wisata internasional, karena itu stok BBM harus dijamin mencukupi agar layanan transportasi tetap lancar," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan pengumuman pemerintah menaikan harga BBM tersebut tentu ada pengaruh, terutama kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan lain.
"Saya berharap kepada Pertamina menjaga stok kebutuhan premium di Pulau Dewata. Masyarakat sudah menyadari dampak dari kenaikan harga BBM tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Sales Executive PT Pertamina Region V Denpasar Ivan Syuhada menjelaskan Pertamina sudah melakukan koordinasi dengan semua pengusaha SPBU dan aparat kepolisian untuk mengamankan seluruh distribusi secara merata ke seluruh Bali.
"Semalam seluruh staf kami siaga 24 jam. Kami juga pantau keliling di seluruh SPBU di Bali. Kami juga meminta dan berkoordinasi langsung dengan pemiliki SPBU untuk terus beroperasi dan memberikan ruang bagi bagi masyarakat untuk membeli BBM subsidi dengan harga lama sebelum ada kenaikan. Banyak SPBU yang sebenarnya tutup pukul 22.00 WITA akhirnya diminta untuk terus membuka selama pembeli masih antre di depannya," ujarnya.
Ia mengatakan Pertamina Bali menjamin stok BBM di Bali, baik premium maupun solar aman dan normal sekali pun terjadi antrean panjang di semua SPBU yang ada di seluruh Bali sejak semalam sampai dengan saat ini.
Menurutnya, sekalipun terjadi lonjakan permintaan dari masyarakat karena isu kenaikkan BBM, namun Pertamina Bali menjamin stok BBM di seluruh Bali aman.
"Sampai saat ini distribusi masih normal. Seluruh SPBU masih buka dan beroperasi secara normal dan kita menjamin tidak akan terjadi kekurangan stok," ujarnya.
Hingga saat ini stok BBM Bali baik solar maupun premium masih normal konsumsi Bali per hari bervariasi. Untuk premiun berkisar antar 2200 kilo liter sampai 3000 kilo liter per hari.
Sedangkan untuk solar antara 600 kilo liter sampai 700 kilo liter. Jumlah konsumsi BBM Bali terhadap solar dan premium tidak banyak berubah di tengah antrean panjang masyarakat di Bali jelang kenaikan harga BBM semalam. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014