Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan, kepala daerah (bupati)di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini masing-masing memiliki jatah stok beras 100 ton yang tersimpan di Perum Bulog Divisi Regional Bali.

"Kepala daerah bisa memanfaatkan stok beras itu untuk menanggulangi bencana, termasuk yang ditimbulkan akibat kekeringan," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika ketika melakukan kunjungan kerja ke Desa Pacung, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali utara, Sabtu.

Sedangkan gubernur mempunyai jatah 200 ton beras yang bisa diarahkan untuk mengatasi kondisi darurat akibat bencana.

Guna menyikapi bencana kekeringan yang terjadi di Bali belakangan ini yang beresiko menimbulkan rawan pangan, Gubernur Pastika, meminta masyarakat Bali untuk memanfaatkan stok beras yang ada di Badan Urusan Logistik (Bulog).

Gubernur Pastika mengharapkan bupati dan wali kota serta masyarakat setempat memperhatikan hal tersebut terkait dengan kekeringan yang melanda sejumlah tempat di Bali.

Jika stok beras yang dimiliki masing-masing daerah di Bali tidak mencukupi, kepala daerah dapat mengajukannya kepada Gubenur dengan persyaratan pengajuannya secara berjenjang mulai dari Kepala Desa, Camat, kemudian kepada Bupati, barulah Bupati mengajukan ke Gubernur.

Dengan demikian beras tersebut bisa dikeluarkan dari gudang Bulog sesuai keperluan, sehingga stok yang ada di Bulog setiap tahun tidak hangus dan sia-sia.

"Tabanan saja notabenenya sebagai daerah lumbung beras mengambil stoknya untuk didistribusikan, kenapa Buleleng, Karangasem, Nusa Penida dan daerah lainnya tidak? Syaratnya padahal mudah, kalau sudah ada bencana, beras itu bisa dikeluarkan. Nah seperti sekarang ini musim hujan belum turun, sedangkan di daerah ini kering sekali. Seharusnya beras itu bisa dikeluarkan," ujar Pastika

Gubernur Pastika pada kesempatan itu juga meninjau dua bedah rumah yang telah dikerjakan sejak dua bulan lalu. Bedah rumah milik I Made Astra Widiasa berlokasi di Dusun Allassari, Desa Pacung merupakan bantuan dari pembaca Fajar Bali.

Pastika juga meminta kepada Perbekel Desa Pacung, Made Yasa untuk mengurus beasiswa miskin bagi anak-anak Made Astra, karena baru satu anak saja yang mendapat beasiswa miskin.

Bedah rumah yang kedua milik Komang Sri, yang merupakan bantuan dari pembaca Harian Pos Bali. Berbeda dengan rumah Made Astra, rumah Komang Sri masih dalam tahap pengerjaan, direncanakan akan rampung 30 November 2014.

Ny. Ayu Pastika, istri gubernur pada kesempatan itu enyerahkan bantuan sembako dan uang kepada kedua keluarga kurang mampu guna meringankan kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Mendaklanjuti program bedah rumah yang telah dilaksanakan di Desa Pacung, Gubenur Pastika juga menyerahkan bantuan sepulih unit tangki air untuk sepuluh penerima bedah rumah, mengingat desa tersebut memiliki kondisi alam yang kering.

Gubernur Pastika juga menyempatkan diri berkunjung ke SMA Negeri Bali Mandara guna melakukan peninjauan pembangunan sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) Bali Mandara . (MFD)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014