Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali secara berkelanjutan melaksanakan pendidikan dan pelatihan tentang kebencanaan yang melibatkan semua komponen masyarakat di Pulau Dewata.

"Diklat kebencanaan juga sebagai tanggapan atas saran dari anggota DPRD Bali," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada sidang paripurna DPRD Bali, Jumat.

Ia mengatakan Diklat penanggulangan bencana tersebut melibatkan semua pemangku kepentingan mulai dari aparatur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat meliputi unsur LSM, organisasi kemasyarakatan, relawan mahasiswa, siswa dan kelompok pemuda.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah melakukan upaya peningkatan kapasitas masyarakat dan sekolah dalam penanggulangan bencana," ujarnya.

Ia mengatakan penanggulangan bencana melalui pembentukan desa tangguh bencana, sekolah siaga bencana dan pelatihan relawan.

"Ke depan kegiatan-kegiatan akan terus diperluas dan ditingkatkan sehingga semua warga siaga dengan bencana," kata Mangku Pastika.

Mengenai bencana kekeringan yang melanda beberapa daerah di Bali, kata dia, telah dilakukan upaya-upaya penanganan melalui lintas SKPD, yakni BPBD, dinas pertanian tanaman pangan, dinas kehutanan serta dinas sosial.

Dikatakan, antisipasi dampak kekeringan terhadap pertanian telah dilakukan dengan membantu penyediaan subsidi benih dan bantuan lainnya kepada para petani yang berdampak.

Mangku Pastika mengatakan penanganan dampak kekeringan terhadap kebakaran lahan dan hutan telah dilaksanakan koordinasi dengan semua pihak terkait, baik unsur pemerintah kabupaten, TNI, Polri, masyarakat, relawan untuk bersama-sama melakukan upaya pemadaman lahan dan hutan.

"Semua petugas bersama masyarakat sudah berupaya memadamkan titik api kebakaran tersebut, seperti yang terjadi di kawasan hutan lindung Kintamani (Bangli) dan Gunung Agung (Karangasem)," katanya.(MFD)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014