Denpasar (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mulai mengekspor mesin/pesawat mekanik dalam jumlah lebih besar yakni bernilai 2,6 juta dolar AS selama bulan September 2014 dengan tujuan utama ke Tiongkok.

"Perolehan devisa tersebut naik hingga 4.202 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama 2013 yang hanya 62 ribu dolar. Ekspor berupa mesin (pesawat mekanik) tampaknya baru pertama dalam jumlah besar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar, Kamis.

Ia menyebutkan perolehan devisa dari perdagangan ekspor mesin-mesin/pesawat mekanik tersebut sebagian besar atau 62,08 persen diperoleh dari negara konsumen di Tiongkok dan sisanya baru dari negara-negara Asia  lainnya.

Tidak disebutkan, realisasi ekspor mesin/pesawat mekanik tersebut adalah produksi tenaga kerja di Bali atau merupakan barang impor, kemudian diekspor kembali, sebab Bali selama ini dikenal sebagai pengimpor cukup banyak barang sejenis itu.

Pengusaha di Pulau Dewata dalam bulan September 2014 saja mengimpor aneka barang mesin/pesawat mekanik bernilai 10,5 juta dolar, atau berkurang hingga 48,88 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama 2013 seharga 20,5 juta dolar.

Bali yang dikenal sebagai daerah destinasi pariwisata dunia, selama ini mendatangkan aneka barang nonmigas sebagai barang modal bernilai 60,7 juta dolar selama September 2014, sebagian besar untuk membeli mesin/peralatan listrik seharga 44 juta dolar.

Menyusul mesin/pesawat mekanik bernilai 10,5 juta dolar, aneka barang dari besi dan baja seharga 1,4 juta dolar, aneka barang perhiasan, imitasi/permata bernilai 1,1 juta dolar dan sisanya untuk perangkat optik, barang dari plastik dan sebagainya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014