Denpasar (Antara Bali) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan Indonesia sudah siap untuk bersaing dalam menjaring wisatawan saat mengahadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Bangsa Indonesia sudah siap untuk menghadapi MEA 2015, salah satu upaya adalah dengan mendirikan Markplus Center for Tourism and Hospitality Bali," katanya di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan pendirian Markplus di Pulau Dewata itu karena Pulau Dewata merupakan gerbang pariwisata di Indonesia.
"Wajar kalau itu kita dirikan di Bali, bahkan berbagai kegiatan berskala internasional lebih mengutamakan tempat di Pulau Dewata," ucapnya.
Menpar Arief meyakinkan bahwa hal tersebut merupakan upaya menciptakan wadah sebagai pusat pengembangan bisnis, khusus untuk industri pariwisata dan hospitaliti yang berfokus pada peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM), pendalaman industri melalui penelitian yang konprehensif.
Arief lebih lanjut mengatakan bahwa saat MEA 2015 sudah tentu hampir semua peta perindustrian termasuk pariwisata akan berubah.
"Kita harus siap dan berani menghadapi tantangan era globalisasi, karena butuh keyakinan dan kerja keras," ucapnya.
Sementara itu, Hermawan Kartajaya, Founder and Ceo Markplus, Inc menyebutkan bahwa dengan adanya Markplus Center for Tourism and Hospitality diharapkan pemain industri pariwisata di Indonesia dapat melakukan pemasaran lebih luas.
"Kita harus mampu tampil dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas pariwisata, serta hospitality secara nasional," katanya.
Sebelumnya, Merpar Arief pada Jumat (7/11) malam membuka 100 tahun Tarian Gong Kebyar Duduk di Ubud, Kabupaten Gianyar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Bangsa Indonesia sudah siap untuk menghadapi MEA 2015, salah satu upaya adalah dengan mendirikan Markplus Center for Tourism and Hospitality Bali," katanya di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan pendirian Markplus di Pulau Dewata itu karena Pulau Dewata merupakan gerbang pariwisata di Indonesia.
"Wajar kalau itu kita dirikan di Bali, bahkan berbagai kegiatan berskala internasional lebih mengutamakan tempat di Pulau Dewata," ucapnya.
Menpar Arief meyakinkan bahwa hal tersebut merupakan upaya menciptakan wadah sebagai pusat pengembangan bisnis, khusus untuk industri pariwisata dan hospitaliti yang berfokus pada peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM), pendalaman industri melalui penelitian yang konprehensif.
Arief lebih lanjut mengatakan bahwa saat MEA 2015 sudah tentu hampir semua peta perindustrian termasuk pariwisata akan berubah.
"Kita harus siap dan berani menghadapi tantangan era globalisasi, karena butuh keyakinan dan kerja keras," ucapnya.
Sementara itu, Hermawan Kartajaya, Founder and Ceo Markplus, Inc menyebutkan bahwa dengan adanya Markplus Center for Tourism and Hospitality diharapkan pemain industri pariwisata di Indonesia dapat melakukan pemasaran lebih luas.
"Kita harus mampu tampil dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas pariwisata, serta hospitality secara nasional," katanya.
Sebelumnya, Merpar Arief pada Jumat (7/11) malam membuka 100 tahun Tarian Gong Kebyar Duduk di Ubud, Kabupaten Gianyar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014