Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan, Bali mengintensifkan pengembangan ikan patin yang indukannya semula didatangkan dari Sumatera empat tahun silam.
"Ikan sejenis karper 'ras' Sumatera itu kini dikembangkan di kolam air tawar maupun areal sawah yang dipadukan dengan tanaman padi di Tabanan," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan Ir Nyoman Wirna Aryawangsa di Tabanan, Selasa.
Ia mengatakan, petani yang terhimpun dalam wadah kelompok mulai tertarik mengembangkan ikan patin, di samping jenis karper, lele, udang dan gurami.
Persediaan ikan patin yang kini sudah siap dipasarkan jumlahnya mencapai empat ton. Ikan milik kelompok penati tersebut dititipkan sementara di Balai Benih Ikan (BBI) Pesiapan Kota Tabanan.
"Kami memang memiliki sejumlah kolam untuk menampung hasil kelompok guna memudahkan pemasaran kepada konsumen," ujar Aryawangsa.
Pedagang yang menjual makanan umumnya membeli berbagai jenis ikan, termasuk patin di BBI yang adalah milik kelompok petani ikan yang ada di desa-desa.
Kelompok petani ikan air tawar di Kabupaten Tabanan menunjukkan adanya penambahan dari 247 kelompok pada tahun 2005 menjadi 307 kelompok pada tahun 2007, dan kini tercatat 350 kelompok.
Kelompok tersebut sedikitnya beranggotakan 25 orang, masing-masing mengembangkan jenis ikan yang berbeda, yang kini sudah mampu panen setiap hari.
"Produksi selama 2009 tercatat 1.246,9 ton, dan dalam tahun ini diharapkan meningkat sedikitnya menjadi 1.700 ton," katanya.
Produksi ikan tersebut terdiri atas hasil perikanan tangkap di laut, perikanan di perairan umum, pengembangan ikan di kolam, pengembangan mina padi dan produksi ikan di saluran irigasi, ujar Aryawangsa.
Pemkab Tabanan dalam menggairahkan anggota kelompok pengembangan usaha perikanan mengalokasikan dana sebesar Rp675 juta untuk paket bantuan usaha perikanan dalam tahun 2010.
Dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Tabanan diarahkan untuk pembuatan kolam pengembangan perikanan air tawar. Masing-masing kelompok diberikan bantuan sebesar Rp5 juta hingga Rp100 juta guna menumbuhkan semangat dan swadaya petani dalam mengembangkan perikanan yang terintegrasi dengan sektor pertanian.
Kelompok mendukung paket bantuan tersebut dengan swadaya, sehingga mampu membuat kolam yang permanen dengan sistem pengairan yang diatur sedemikian rupa, ujar Aryawangsa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Ikan sejenis karper 'ras' Sumatera itu kini dikembangkan di kolam air tawar maupun areal sawah yang dipadukan dengan tanaman padi di Tabanan," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan Ir Nyoman Wirna Aryawangsa di Tabanan, Selasa.
Ia mengatakan, petani yang terhimpun dalam wadah kelompok mulai tertarik mengembangkan ikan patin, di samping jenis karper, lele, udang dan gurami.
Persediaan ikan patin yang kini sudah siap dipasarkan jumlahnya mencapai empat ton. Ikan milik kelompok penati tersebut dititipkan sementara di Balai Benih Ikan (BBI) Pesiapan Kota Tabanan.
"Kami memang memiliki sejumlah kolam untuk menampung hasil kelompok guna memudahkan pemasaran kepada konsumen," ujar Aryawangsa.
Pedagang yang menjual makanan umumnya membeli berbagai jenis ikan, termasuk patin di BBI yang adalah milik kelompok petani ikan yang ada di desa-desa.
Kelompok petani ikan air tawar di Kabupaten Tabanan menunjukkan adanya penambahan dari 247 kelompok pada tahun 2005 menjadi 307 kelompok pada tahun 2007, dan kini tercatat 350 kelompok.
Kelompok tersebut sedikitnya beranggotakan 25 orang, masing-masing mengembangkan jenis ikan yang berbeda, yang kini sudah mampu panen setiap hari.
"Produksi selama 2009 tercatat 1.246,9 ton, dan dalam tahun ini diharapkan meningkat sedikitnya menjadi 1.700 ton," katanya.
Produksi ikan tersebut terdiri atas hasil perikanan tangkap di laut, perikanan di perairan umum, pengembangan ikan di kolam, pengembangan mina padi dan produksi ikan di saluran irigasi, ujar Aryawangsa.
Pemkab Tabanan dalam menggairahkan anggota kelompok pengembangan usaha perikanan mengalokasikan dana sebesar Rp675 juta untuk paket bantuan usaha perikanan dalam tahun 2010.
Dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Tabanan diarahkan untuk pembuatan kolam pengembangan perikanan air tawar. Masing-masing kelompok diberikan bantuan sebesar Rp5 juta hingga Rp100 juta guna menumbuhkan semangat dan swadaya petani dalam mengembangkan perikanan yang terintegrasi dengan sektor pertanian.
Kelompok mendukung paket bantuan tersebut dengan swadaya, sehingga mampu membuat kolam yang permanen dengan sistem pengairan yang diatur sedemikian rupa, ujar Aryawangsa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010