Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menegaskan, yayasan sosial menjadi salah satu pilar penting dalam mengatasi permasalahan sosial yang berkembang seperti kemiskinan, kesehatan, pendidikan hingga anak-anak terlantar.

"Di Bali angka kemiskinan terus menurun yakni 3,94 persen dari penduduk daerah ini 4,1 juta jiwa," kata Gubernur Bali dalam sambutan tertulis dibacakan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta di Denpasar, Kamis.

Gubernur Pastika mengungkapkan hal itu pada pembukaan Temu Mitra Nasional-Organisasi Sosial (TEMAN ORSOS) VII dan Pagelaran Seni Budaya Nusantara Gabungan Panti se-Indonesia, di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Denpasar..

Ia mengatakan, berkurangnya penduduk miskin juga disertai pertumbuhan ekonomi Bali rata-rata di atas enam persen per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

Meskipun demikian, Bali secara riil masih menyisakan berbagai permasalahan sosial yang bermuara pada kemiskinan. Oleh sebab itu diperlukan adanya sinergi antara Pemerintah dengan Yayasan Sosial dalam mengatasi masalah sosial yang muncul akibat adanya pengaruh globalisasi.

"Ke depan sinergitas harus terus dimantapkan, mengingat tantangan pembangunan dan permasalahan sosial semakin kompleks," ujar Gubernur Pastika.

Staf Ahli Menteri Hubungan AntarLembaga, Emy Widyanti pada kesempatan itu menyampaikan bahwa, hasil survei Susenas Badan Pusat Statistik (BPS) 2012 menyebutkan di Indonesia terdapat 4,1 juta anak terlantar dan balita terlantar.

Oleh sebab itu, Kemeterian Sosial mengapresiasi atas pengembangan program Orsos atau yayasan sosial.

Ia berharap yang menjadi fokus adalah keseimbangan dan keberpihakan, tidak hanya bagi anak dalam panti, namun juga anak terlantar dalam keluarga atau non panti mendapatkan program dan layanan pemerintah.

Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari diikuti 424 peserta utusan dari 26 provinsi di Indonesia. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014