Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Gusti Putu Widjera meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menangani kebakaran hutan lindung di kawasan Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.
Saya berharap kepada petugas BPBD terus berupaya menangani kebakaran hutan lindung. Saya memahami kondisi lokasi kebakaran hutan itu medannya sangat sulit," katanya di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan kebakaran di hutan lindung tersebut adalah kejadian alam, karena faktor musim kemarau. Namun demikian diharapkan warga sekitar gunung untuk lebih berhati-hati agar kebakaran tersebut tidak sampai mendekati permukiman warga.
Dampak kebakaran di Gunung Agung tersebut perlu mendapat perhatian semua pihak, tidak saja dibebankan pada BPBD tetapi juga semua elemen masyarakat agar kejadian itu tidak mendekati permukiman masyarakat," ucap politikus Partai Demokrat.
Widjera mengatakan musim kemarau berkepanjangan tahun ini banyak berdampak yakni kebakaran hutan lindung, gagalnya panen petani, dan sumur warga mengering.
Musim kemarau panjang banyak berdampak pada kehidupan masyarakat, antara lain terjadi gagal panen, kebakaran hutan dan sumur masyarakat mulai surut," ujarnya.
Berdasarkan data kebakaran yang terjadi di Gunung Agung sedikitnya menghanguskan hutan mencapai 15 hektare. Hal tersebut perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk juga evaluasi di tahun mendatang.
"Kemarau panjang menjadi evaluasi ke depannya, sehingga tidak sampai menimbulkan kebakaran hebat. Perlu ada pemetaan lokasi-lokasi yang mudah terjadi kebakaran, termasuk kesadaran masyarakat pada musim kemarau tidak melakukan pembakaran sampah, karena bisa menjadi pemicu kebakaran," katanya.(MFD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Saya berharap kepada petugas BPBD terus berupaya menangani kebakaran hutan lindung. Saya memahami kondisi lokasi kebakaran hutan itu medannya sangat sulit," katanya di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan kebakaran di hutan lindung tersebut adalah kejadian alam, karena faktor musim kemarau. Namun demikian diharapkan warga sekitar gunung untuk lebih berhati-hati agar kebakaran tersebut tidak sampai mendekati permukiman warga.
Dampak kebakaran di Gunung Agung tersebut perlu mendapat perhatian semua pihak, tidak saja dibebankan pada BPBD tetapi juga semua elemen masyarakat agar kejadian itu tidak mendekati permukiman masyarakat," ucap politikus Partai Demokrat.
Widjera mengatakan musim kemarau berkepanjangan tahun ini banyak berdampak yakni kebakaran hutan lindung, gagalnya panen petani, dan sumur warga mengering.
Musim kemarau panjang banyak berdampak pada kehidupan masyarakat, antara lain terjadi gagal panen, kebakaran hutan dan sumur masyarakat mulai surut," ujarnya.
Berdasarkan data kebakaran yang terjadi di Gunung Agung sedikitnya menghanguskan hutan mencapai 15 hektare. Hal tersebut perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk juga evaluasi di tahun mendatang.
"Kemarau panjang menjadi evaluasi ke depannya, sehingga tidak sampai menimbulkan kebakaran hebat. Perlu ada pemetaan lokasi-lokasi yang mudah terjadi kebakaran, termasuk kesadaran masyarakat pada musim kemarau tidak melakukan pembakaran sampah, karena bisa menjadi pemicu kebakaran," katanya.(MFD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014