Singaraja (Antara Bali) - Desa rawan rabies di Kabupaten Buleleng mengalami penambahan sebelas desa dari 40 kini menjadi 51 tersebar di seluruh kecamatan daerah pesisir utara Pulau Bali.

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng Made Pastika di Singaraja Senin menjelaskan, kondisi penyebaran rabies yang ada sebagian besar di kawasan barat wilayah Kabupaten Buleleng.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh petugas pelaksana teknis (Plt) Dinas Peternakan Putu Mertha Jiwa yang juga hadir serta membeli laporan terkait kerja serta kondisi di lapangan mengenai penyebaran penyakit rabies.

Dikonfirmasi terkait dengan antisipasi serta pengadaan vaksin anti rabies bagi masyarakat miskin, Kadis Kesehatan Pastika mengaku sudah mendatangkan sebanyak seribu VAR yang sudah diterima hari ini, Senin, di Dinas Kesehatan.

Masalah penyebaran rabies, Pastika yang didampingi staff Dinas Kesehatan mengatakan, penyebaran rabies bagaikan jaringan bisnis multilevel yang semakin ke bawah jumlahnya kian bertambah.

"Bayangkan, jumlah populasi anjing di kawasan Buleleng menunjukan angka yang cukup tinggi. Dan untuk satu anjing, bisa berjalan sepanjang 20 kilometer. Bayangkan, berapa ekor anjing yang digigit sepanjang perjalanannya, maka segitu yang terinfeksi rabies," papar Pastika.

Dikatakan, anjing yang sudah terinfeksi pasti akan menggigit anjing lain yang ditemuinya saat berjalan sepanjang jarak tempuh maksimal hewan tersebut.

Jika dalam satu kilometer anjing bersangkutan menggigit satu, lanjutnya, maka dari anjing yang tergigit tentu akan menularkan pada hewan di radius tersebut, imbuh Pastika menegaskan.

"Jadi, coba pikir jika anjing terinfeksi rabies menggigit sekitar 20 anjing dan dari jumlah tersebut kembali menyebarkan dengan kepada hewan lainnya. Tentu, langkah kita kalah untuk menekan laju perkembangan penyakit membahayakan ini," papar Pastika.

Menurutnya, belum lagi ada anjing yang menularkan lewat proses kelahiran serta proses perkawinan dengan hewan sejenis lainnya. Tentu, ini menjadi penyebab cepatnya penyebaran yang terjadi di kawasan Buleleng, kata Pastika saat melaporkan kondisi tersebut.

Yang jelas, paparnya, saat ini pihak Dinas Kesehatan mengaku berharap kepada pihak desa yang belum terinfeksi agar tidak mudah memasukan hewan anjing agar menghindari penyebaran rabies.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010