Negara (Antara Bali) - Polisi dari Polsek Mendoyo menemukan produsen telur olahan busuk, namun untuk proses lebih lanjut kasus ini, mereka minta instansi terkait turun tangan terlebih dahulu.

"Produsen atau pembuatnya sudah kami temukan, dan kami minta instansi terkait untuk turun karena telur olahan busuk ini merugikan konsumen," kata Kapolsek Mendoyo, Komisaris Wayan Sinaryasa, Minggu.

Ia mengatakan, setelah mendapatkan informasi adanya telur olahan busuk yang membuat konsumen gatal-gatal saat mengkonsumsinya, pihaknya langsung menerjunkan anggota intel untuk melakukan penyelidikan.

Dari penyelidikan, menurutnya, diperoleh keterangan dari beberapa pedagang pasar, mereka mendapatkan telur olahan tersebut dari MS (27), warga Dusun Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo.

"Saat kami datangi rumahnya, ditemukan ratusan telur yang sudah diolah maupun yang belum diolah. Menurutnya, telur-telur tersebut berasal dari usaha penetasan ayam," ujarnya.

MS mengaku telur yang tidak menetas tersebut, dipasok oleh MS, warga Desa Melaya, Kecamatan Melaya, yang mengambil dari perusahaan penetasan telur.

Ia membeli telur yang sudah tidak layak konsumsi itu seharga Rp11 ribu, setiap kotak yang berisi belasan butir.

Selanjutnya, setelah direbus , kemudian digoreng dengan bumbu, telur olahan tersebut dijual seharga Rp1000 setiap butirnya.

"Karena bahannya berasal dari telur yang sebenarnya tidak layak konsumsi, ia mendapatkan keuntungan yang cukup besar," kata Sinaryasa.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014