Mangupura (Antara Bali) - Kelompok Masyarakat Pengawas Yasa Segara Bengiat, Desa Adat Peminge, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, yang menjadi duta Provinsi Bali dalam ajang lomba Kelompok Masyarakat Pengawas dinilai oleh tim nasional.
"Kelompok Masyarakat Pengawas merupakan wadah nelayan yang mempunyai peranan penting dalam menunjang program pembangunan perikanan di Indonesia," kata Wakil Bupati Badung, Made Sudiana di Tanjung Benoa, Bali, Jumat.
Dengan dilaksanakan lomba Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) ini diharapkan dapat menggugah perilaku masyarakat khususnya para nelayan di Kabupaten Badung dan Bali pada umumnya agar mampu meningkatkan partisipasinya dalam pengawasan dan pemeliharaan wilayah pesisir pantai sehingga kedepannya taraf hidup nelayan terus meningkat, katanya.
Sudiana mengajak masyarakat nelayan untuk ikut bersama-sama berperan aktif meningkatkan kemampuan dalam pengembangan wilayah pesisir, pantai dan lautnya yang penuh dengan potensi sumber daya alam.
"Sektor kelautan ini mampu bertahan menunjang perekononian nelayan pada saat krisis ekonomi. Mari kita bekerja keras mengembalikan kejayaan sebagai negara maritim, dimana samudera, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Yasa Segara Bengiat, Ketut Koder mengatakan bahwa awal berdirinya Kelompok Masyarakat Pengawas Yasa Segara itu berawal dari keprihatinan nelayan di Pantai Bengiat melihat kondisi pantai yang rusak akibat adanya pencarian terumbu karang, pantai yang kotor serta adanya oknum nelayan yang mencari ikan dengan menggunakan bahan berbahaya seperti bom ikan.
Para nelayan ini melakukan langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi pantai.
"Pada 1 Januari 2010 kelompok ini resmi menjadi Pokmaswas Yasa Segara yang mempunyai tujuan seperti penataan pantai, pengawasan penangkapan ikan di laut, pengawasan dan perlindungan terhadap budidaya terumbu karang serta membantu aparat dengan melaporkan jika terjadi pelanggaran dan hal-hal yang mencurigakan yang terjadi di pesisir, pantai dan laut Bengiat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan Kementerian Perikanan dan Kelautan, Sherena Alina Tampubolon sangat mengagumi sambutan yang diberikan oleh Pemkab Badung.
"Ini menunjukkan adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk senantiasa mengawal kegiatan masyarakat yang menjadi cambuk bagi Kelompok Masyarakat Pengawas Yasa Segara untuk senantiasa meningkatkan sumber daya manusia sehingga kedepannya dapat lebih bersinergi dengan dunia pariwisata," ujarnya.
Menurut dia, penilaian tersebut akan diselaraskan dengan kegiatan kelompok sehari-hari dalam melakukan pengawasan di sektor perikanan dan kelautan di daerah itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kelompok Masyarakat Pengawas merupakan wadah nelayan yang mempunyai peranan penting dalam menunjang program pembangunan perikanan di Indonesia," kata Wakil Bupati Badung, Made Sudiana di Tanjung Benoa, Bali, Jumat.
Dengan dilaksanakan lomba Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) ini diharapkan dapat menggugah perilaku masyarakat khususnya para nelayan di Kabupaten Badung dan Bali pada umumnya agar mampu meningkatkan partisipasinya dalam pengawasan dan pemeliharaan wilayah pesisir pantai sehingga kedepannya taraf hidup nelayan terus meningkat, katanya.
Sudiana mengajak masyarakat nelayan untuk ikut bersama-sama berperan aktif meningkatkan kemampuan dalam pengembangan wilayah pesisir, pantai dan lautnya yang penuh dengan potensi sumber daya alam.
"Sektor kelautan ini mampu bertahan menunjang perekononian nelayan pada saat krisis ekonomi. Mari kita bekerja keras mengembalikan kejayaan sebagai negara maritim, dimana samudera, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Yasa Segara Bengiat, Ketut Koder mengatakan bahwa awal berdirinya Kelompok Masyarakat Pengawas Yasa Segara itu berawal dari keprihatinan nelayan di Pantai Bengiat melihat kondisi pantai yang rusak akibat adanya pencarian terumbu karang, pantai yang kotor serta adanya oknum nelayan yang mencari ikan dengan menggunakan bahan berbahaya seperti bom ikan.
Para nelayan ini melakukan langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi pantai.
"Pada 1 Januari 2010 kelompok ini resmi menjadi Pokmaswas Yasa Segara yang mempunyai tujuan seperti penataan pantai, pengawasan penangkapan ikan di laut, pengawasan dan perlindungan terhadap budidaya terumbu karang serta membantu aparat dengan melaporkan jika terjadi pelanggaran dan hal-hal yang mencurigakan yang terjadi di pesisir, pantai dan laut Bengiat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan Kementerian Perikanan dan Kelautan, Sherena Alina Tampubolon sangat mengagumi sambutan yang diberikan oleh Pemkab Badung.
"Ini menunjukkan adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk senantiasa mengawal kegiatan masyarakat yang menjadi cambuk bagi Kelompok Masyarakat Pengawas Yasa Segara untuk senantiasa meningkatkan sumber daya manusia sehingga kedepannya dapat lebih bersinergi dengan dunia pariwisata," ujarnya.
Menurut dia, penilaian tersebut akan diselaraskan dengan kegiatan kelompok sehari-hari dalam melakukan pengawasan di sektor perikanan dan kelautan di daerah itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014