Jakarta (Antara Bali) - Anggota DPR RI Aboe Bakar Al Habsy mengatakan,
susunan kabinet yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo semakin
mempertegas bahwa Koalisi Merah Putih (KMP) tidak meminta-minta karena
tidak satupun menteri yang berasal dari KMP.
"Ini membuktikan bahwa kami tidak pernah minta jatah menteri. Kami masih konsisten untuk menjadi kekuatan penyeimbang di parlemen," kata Aboe Bakar di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Dia juga menyarankan menteri berlatar belakang pengusaha berisiko konflik kepentingan, karena itu hal tersebut harus diantisipasi dengan baik.
"Sebagai menteri mereka hanya sebagai pengelola yang terikat dengan berbagai peraturan perundang-undangan. Memang sebaiknya mereka diberikan waktu untuk menunjukkan kemampuan dan hasil kerjanya, terlalu dini bila menilai mereka saat ini," ujar Aboe Bakar.
Hal lain yang menurut Aboe Bakar aneh adalah susunan kabinet yang sama dengan pemerintahan sebelumnya,
"Janji Presiden Jokowi saat kampanye adalah membentuk kabinet yang ramping. Tapi tidak terealisasi. Bila memang menjanjikan kabinet yang ramping, seharusnya jumlah menteri kan lebih sedikit dari pada kabinet sebelumnya," sebutnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Ini membuktikan bahwa kami tidak pernah minta jatah menteri. Kami masih konsisten untuk menjadi kekuatan penyeimbang di parlemen," kata Aboe Bakar di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Dia juga menyarankan menteri berlatar belakang pengusaha berisiko konflik kepentingan, karena itu hal tersebut harus diantisipasi dengan baik.
"Sebagai menteri mereka hanya sebagai pengelola yang terikat dengan berbagai peraturan perundang-undangan. Memang sebaiknya mereka diberikan waktu untuk menunjukkan kemampuan dan hasil kerjanya, terlalu dini bila menilai mereka saat ini," ujar Aboe Bakar.
Hal lain yang menurut Aboe Bakar aneh adalah susunan kabinet yang sama dengan pemerintahan sebelumnya,
"Janji Presiden Jokowi saat kampanye adalah membentuk kabinet yang ramping. Tapi tidak terealisasi. Bila memang menjanjikan kabinet yang ramping, seharusnya jumlah menteri kan lebih sedikit dari pada kabinet sebelumnya," sebutnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014