Jakarta (Antara Bali) - Ryamizard Ryacudu resmi menjadi Menteri
Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Kerja 2014-2019 setelah Presiden Joko
Widodo (Jokowi) pada Minggu, di Istana Merdeka, Jakarta, mengumumkan 34
nama menteri dan dua wakil menteri untuk pemerintahannya.
Prof. Bilveer Singh, Indonesianis dari S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) and guru besar ilmu politik National University of Singapore (NUS), pada 2004 menulis buku "Ryamizard: In the Footsteps of Gadjah Mada", menilai sosok perwira tinggi tersebut terinspirasi Gajah Mada dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Nama Ryamizard Ryacudu telah diduga banyak kalangan untuk mengisi kursi salah satu kementerian karena pada Selasa (22/10) sore Presiden Joko Widodo memanggil dirinya ke Istana Negara untuk berdiskusi masalah kebangsaan.
Pria berusia 64 tahun ini pada 2004 sempat diajukan Presiden RI periode 2001-2004 Megawati Soekarnoputri ke DPR menjadi Panglima TNI menggantikan posisi Jenderal Endriartono Sutarto. Namun, Presiden RI 2004-2009 Susilo Bambang Yudhoyono membatalkannya.
Ryamizard lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 April 1950, dan dibesarkan dalam keluarga tentara. Ayahnya yang bernama Musanif Ryacudu (almarhum) berpangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI, dan dikenal dekat dengan Presiden RI 1945-1966 Soekarno.
Karir militer Ryamizard mulai mendapat perhatian publik saat memangku jabatan Pangdam V Brawijaya pada 1999 dan diteruskan menjadi Pangdam Jaya di tahun yang sama.
Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad pada 2000-2002 dan menjadi Kasad 2002-2005.
Meski dinilai sangat irit ketika bicara soal politik, alumni pendidikan militer Akabri Darat tahun 1974 itu berkomitmen menjadi seorang prajurit sejati yang profesional.
Jenderal berbintang empat itu memperistri Nora Trystiana, putri sulung Wakil Presiden RI 1992-1998 Jenderal TNI Try Sutrisno. Mereka dikaruniai tiga orang anak, Ryano Patriot, Dwinanda Patriot dan Tryananda Patriot. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Prof. Bilveer Singh, Indonesianis dari S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) and guru besar ilmu politik National University of Singapore (NUS), pada 2004 menulis buku "Ryamizard: In the Footsteps of Gadjah Mada", menilai sosok perwira tinggi tersebut terinspirasi Gajah Mada dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Nama Ryamizard Ryacudu telah diduga banyak kalangan untuk mengisi kursi salah satu kementerian karena pada Selasa (22/10) sore Presiden Joko Widodo memanggil dirinya ke Istana Negara untuk berdiskusi masalah kebangsaan.
Pria berusia 64 tahun ini pada 2004 sempat diajukan Presiden RI periode 2001-2004 Megawati Soekarnoputri ke DPR menjadi Panglima TNI menggantikan posisi Jenderal Endriartono Sutarto. Namun, Presiden RI 2004-2009 Susilo Bambang Yudhoyono membatalkannya.
Ryamizard lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 April 1950, dan dibesarkan dalam keluarga tentara. Ayahnya yang bernama Musanif Ryacudu (almarhum) berpangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI, dan dikenal dekat dengan Presiden RI 1945-1966 Soekarno.
Karir militer Ryamizard mulai mendapat perhatian publik saat memangku jabatan Pangdam V Brawijaya pada 1999 dan diteruskan menjadi Pangdam Jaya di tahun yang sama.
Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad pada 2000-2002 dan menjadi Kasad 2002-2005.
Meski dinilai sangat irit ketika bicara soal politik, alumni pendidikan militer Akabri Darat tahun 1974 itu berkomitmen menjadi seorang prajurit sejati yang profesional.
Jenderal berbintang empat itu memperistri Nora Trystiana, putri sulung Wakil Presiden RI 1992-1998 Jenderal TNI Try Sutrisno. Mereka dikaruniai tiga orang anak, Ryano Patriot, Dwinanda Patriot dan Tryananda Patriot. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014