Singaraja (Antara Bali) - Selain menjadi pelaku perampokan dan pembunuhan di kantor Pegadaian Unit Hardys Plaza Singaraja, Bali, tersangka I Gede Mertayasa juga terungkap telah melakukan sejumlah aksi pencurian di tempat lain, sekaligus sebagai makelar kasus.

"Tersangka Mertayasa terungkap sempat senjadi makelar kasus di lingkungan Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri Singaraja," kata Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Dewa Made Adnyana di Singaraja, Jumat.

Ia menyebutkan, dari hasil pengembangan penyelidikan termasuk pengakuan tersangka sendiri kepada polisi, Mertayasa menyusul terungkap telah bertindak selaku makelar kasus, sekaligus juga  melakukan aksi pencurian di tempat lain.

"Tersangka sudah beraksi lebih dari satu kali, dan mengaku sempat mencuri sebuah laptop di kantor Pengadilan Negeri Singaraja beberapa waktu lalu," kata Adnyana dengan menambahkan, semua itu masih dilakukan pengembangan.

Selain di lingkungan perkantoran, lanjut Andanya, tersangka mengaku tidak pernah melakukan aksi serupa di tempat lain, seperti di rumah-rumah milik penduduk.

Dari keterangan Adnyana, modus pencurian yang dilakukan biasanya saat pegawai kantor sedang istirahat makan siang atau situasi kantor sedang sepi.

Tersangka juga mengaku bahwa hasil kejahatannya langsung dijual ke pasaran, kata Adnyata dengan menyebutkan, sejumlah laptop hasil curian tersangka menyusul akan dilakukan penelusuran oleh pihaknya.

"Saat ini kami masih fokus untuk melakukan pengembangan kasus perampokan dan pembunuhan yang dilakukan tersangka di kantor pegadaian," ujar Adnyana.

Mengenai keterlibatan tersangka selaku makelar kasus di sejumlah kantor penegak hukum yang ada di kabupaten bagian utara Bali itu, Adnyana mengaku bukan kewenangan pihaknya untuk menindaklanjuti.

"Yang jelas, tersangka mengaku mengenal sejumlah orang di Pengadilan dan Kejaksaan Negeri Singaraja, karena ada kaitannya dengan profesi sang ayah yang juga pensiunan pegawai negeri sipil di kantor itu," katanya.

Dikatakan, profesi sebagai makelar kasus dilakukan Mertayasa tersangka setelah dia dipecat dari tempat kerjaannya di kantor Pajak Singaraja.

Sejumlah anggota polisi di Polres Buleleng, lanjutnya, juga mengaku sering melihat Mertayasa alias Bagler mundar-mandir di kedua institusi tersebut.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010